Di antara sekian banyak objek wisata bahari yang
berada di Lombok, tampaknya wisatawan takkan
melewatkan kawasan pantai barat Lombok. Selain
Pantai Senggigi yang terkenal, ada pula tiga pulau
di tengah lautan (yang di sebut dengan nama gili)
yang menjadi tempat favorit bagi wisatawan
mancanegara dan nusantara untuk berakhir pekan.
Pulau-pulau kecil itu bernama Gili Trawangan, Gili
Meno, dan Gili Air. Ketiga pulau itu seakan mampu
mewakili potret keindahan pantai-pantai di Lombok.
Semuanya menyajikan kebeningan air laut, butiran
pasir putih tanpa serakan sampah, serta terumbu
karang dengan ikan hias yang menggemaskan.
Jarak tempuh menuju ketiga pulau itu paling lama
menghabiskan waktu 30 menit dari Pelabuhan bangsal, bergantung
pada besar
tidaknya arus airnya. Panorama alam langsung memukau. Air
laut yang asin seakan tersekat oleh warna biru tua, biru muda
sampai hijau muda. Saking jernihnya karang dan ikan yang ada di
dasar terlihat sangat jelas dan Indah.
KETIGA pulau mungil yang berada di tengah lautan itu
memiliki perbedaan karakteristik yang unik.
Masing-masing punya suasana alam dan ciri khas
tersendiri. Bahkan, akhirnya perbedaan itu seakan
memilah wisatawan sesuai dengan minat, sifat, dan
kepribadiannya.
Gili Trawangan merupakan pulau terbesar, teramai
sekaligus terjauh dari pulau utama Lombok.
Kebanyakan wisatawan yang mengunjunginya terdiri
dari orang-orang yang berjiwa muda dan penuh
semangat. Di musim liburan, hampir sepanjang malam
diadakan pesta yang hingar bingar dengan alunan
musik.
Bagi wisatawan yang hanya ingin merasakan suasana
pantai tanpa mau berbasah-basah, bisa bersantai di
beranda hotel, kafe, dan restoran yang tertata apik.
Bahkan, kalau berminat, Anda bisa menyewa kereta
kuda cidomo untuk mengelilingi seluruh Pulau Gili
Trawangan.
Sementara itu, Gili Meno yang terletak di
tengah-tengah antara Gili Trawangan dan Gili Air,
lebih sesuai bagi wisatawan yang mengidamkan
relaksasi di tengah kesunyian. Pengunjung
benar-benar disuguhi nuansa alami pantai tropis yang
tenang. Pepohonan bakau masih terlihat merimpun di
sepanjang pesisir pantainya.
Lain lagi dengan suasana yang tercipta di Gili Air.
Pulau yang terdekat dari Lombok ini lebih sesuai
bagi wisatawan yang berlibur bersama keluarga.
Dihuni penduduk lokal paling banyak, pulau ini lebih
menawarkan suasana pantai yang tidak ramai namun
tidak terlalu sepi.
Meskipun berada di tengah lautan, para wisatawan tak
usah cemas memikirkan transportasi, akomodasi maupun
urusan perut. Semua fasilitas wisata tersedia
lengkap. Masing-masing pulau memiliki hotel,
restoran, diskotek sampai tempat ibadah sekalipun.
Semua kemudahan itu menjamin kenyamanan liburan yang
menyenangkan.
Sepanjang waktu, para wisatawan bisa sepuasnya
menikmati udara khas pantai tropis yang panas. Pada
pagi dan sore hari wisatawan berjalan dengan kaki
telanjang di hamparan pasir putih yang teramat
lembut dan bersih atau duduk bertengger di akar
pohon bakau yang menjuntai ke laut.
Yang tak boleh terlewatkan adalah berjemur di
pinggir pantai, berenang, dan snorkeling. Di pantai
landai yang berombak tenang itu, wisatawan bisa
menguak misteri kehidupan biota laut dengan aman.
Meskipun di beberapa tempat terumbu karangnya rusak,
tak pelak menyisakan sisi keindahan.
Berbagai jenis ikan laut sering terlihat berenang
secara bergerombol. Bergerak lincah di antara
bebatuan, terumbu karang, dan rumput laut. Sementara
itu, ikan hias mungil yang beraneka warna sering
kali mengelilingi bahkan menciumi wajah wisatawan
yang tengah asyik snorkeling.
Wednesday, 14 January 2015
PURA BATU BOLONG LOMBOK
Keindahan
Pura Batu Bolong konon yang membawa kesan tersendiri bagi umat Hindu
yang bersembahyang. Bagaimana tidak, Anda akan ditemani oleh deburan
ombak yang menabrak karang Pura Batu Bolong dan menyesap perlahan
melalui ronngga-rongga. Di bawah naungan pohon dan hamparan langit biru
Pantai Senggigi inilah Pura Batu Bolong seakan membawa umatnya larut
dalam keindahan alam ciptaan yang Maha Kuasa. Keindahan Pura Batu Bolong
kerap disejajarkan dengan Pura Tanah Lot Bali yang letaknya menjorok
dari garis pantai. Suasana spritual Pura Batu Bolong tersebut ditambah
lagi dengan letak Pura yang berhadapan dengan Selat Lombok dan Gunung
Agung Bali, gunung yang disucikan oleh umat Hindu. Menurut kesaksian
masyarakat yang beribadah di pura ini, walaupun suara ombak datang silih
berganti namun keheningan bercampur dengan spirit religius selalu
menggema.
Jika di Pura Gunung Pengsong
Anda menikmati sensasi beribadah di puncak ketinggian, nah jika di Pura
batu Bolong ini Anda akan merasakan indahnya berdoa di bibir pantai Senggigi Lombok Nusa Tenggara Barat. Disebut batu bolong karena pura ini terletak di atas batu hitam yang memiliki lubang di tengah.
Pura batu Bolong terdiri dari dua
bangunan pura. Yang pertama adalah pura yang terletak di bawah pohon dan
berada di dekat pintu masuk setelah menuruni beberapa anak tangga
bernama Pura Ratu Gede Mas Mecaling. Sedangkan pura kedua berada di atas
karang yang tingginya sekitar 4 meter berada di posisi yang menjorok.
Beberapa patung yang terdapat di pura ini adalah patung Subali, Sugriwa,
Rama, Laksmana dan patung Naga.
Keberadaan
Pura batu Bolong ini secara langsung memiliki makna tradisi yang
bersentuhan dengan kehidupan masyarakat Hindu di Lombok yang diwariskan
oleh budaya Bali. Walaupun ada kedekatan secara historis-geografis,
namun masyarakat Hindu setempat tetap melekatkan makna tradisi
didalamnya. Kemiripan makna tradisi dengan yang ada di Bali terlihat
dari jenis-jenis pelinggih yang di bangun di pura ini. Uniknya, saat
lebaran tiba, umat muslim di Lombok akan datang beramai-ramai ke pantai
di depan pura. Mereka beramai-ramai menikmati opor ayam, ketupat, ayam
taliwang serta serundeng. Inilah bukti nyata kerukunan antara umat Islam
dan Hindu yang menunjukkan bahwa mereka dapat hidup berdampingan secara
harmonis. Keharmonisan yang sama akan kita lihat jika mengunjungi Pura Lingsar di Kecamatan Narmada Lombok Barat.
Seperti halnya pura-pura yang ada di
Lombok, setiap pengunjung diharuskan untuk mentaati beberapa peraturan
yakni diharuskan memakai selendang kuning yang dililitkan pada pinggang
dan bagi wanita yang sedang datang bulan dilarang untuk datang ke pura
ini. Jangan lupa untuk sukarela menyumbang uang sebagai dana kebersihan
dan perawatan pura ini.
Pura Batu Bolong tak hanya dikunjungi
mereka yang akan beribadah, namun juga para penghobi fotografi. Maklum
pura ini sangat indah dikunjungi pada saat sunset. Saat matahari melebur
dengan alam, laut yang disepuh warna matahari keemasan siapkan kamera
Anda untuk mengabadikan momen berharga ini. Saat malam tiba,
bintang-bintang memayungi Pura Batu Bolong dan deburan ombak Pantai
Senggigi semakin keras terdengar. Kawasan Pura batu Bolong ini cukup
ramai. Banyak pedagang souvenir, makann dan minuman yang siap menjamu
Anda kala lapar dan haus datang.
Untuk mencapai tempat ini Anda bisa
menumpang ojek dari Mataram. Tarif ojeknya tergantung kepintaran Anda
untuk menawarnya. Terletak di kawasan wisata paling populer di Lombok
Anda tidak akan kesulitan untuk mencari hotel. Ada beberapa pilihan
penginapan yang bisa Anda pesan untuk tempat bermalam. Ada Holiday Resort Lombok, Pool Villa Club Senggigi Beach Hotel atau Senggigi Beach Hotel.
PANTAI SENGGIGI LOMBOK
Nama Pantai Senggigi mungkin tak asing lagi bagi sejumlah wisatawan. Apalagi bagi para wisatawan yang sudah pernah menapakkan kakinya di Pulau Lombok. Pantai ini bisa menjadi alternatif destinasi Anda selama libur lebaran.
Apa yang sesungguhnya membuat nama pantai ini menjadi begitu terkenal? Apakah pemandangannya? Menurut saya, pemandangan di pantai ini sebetulnya sangat biasa, dan menjadi tambah biasa bila disandingkan dengan nama tempat lain yang jauh lebih menawan, seperti Tanjung Aan dan Gili Trawangan yang namanya sudah melambung tinggi dikalangan wisatawan mancanegara. Lantas, dimana letak keistimewaannya?
Menurut saya, nama Pantai Senggigi melambung tinggi memang bukan karena pemandangannya yang ternyata biasa, setidaknya itu menurut pendapat subjektif saya ketika pertama kali berada di Pantai Senggigi. Tetapi karena fasilitas penunjang, sarana dan prasana yang ada di sini.
Apabila di Pulau Bali ada Pantai Kuta dimana hotel-hotel mewah berkelas dunia tumpah ruah, maka di Pulau Lombok yang yang sama jatuh di Pantai Senggigi. Menyamakan Pantai Kuta dan Pantai Senggigi mungkin berlebihan, tapi itulah gambaran singkat perihal Pantai Senggigi. Pantai yang dipenuhi hotel-hotel, resort-resort, cottage-cottage, dan bungalow-bungalow yang mendukung pariwisata andalan Nusa Tenggara Barat itu.
Sebelum mendatangi suatu tempat, biasanya saya memang mencari tahu terlebih dahulu perihal pemandangan yang kelak akan saya nikmati. Paling tidak, saya mencoba mencari tahu dengan bantuan Google. Hal yang sama juga saya lakukan sebelum tiba di Pulau Lombok.
Jauh-jauh hari, saya mencari tahu perihal sejumlah tempat wisata yang menjadi andalan Pulau Lombok, tak terkecuali Pantai Sengigi. Alasannya, karena katanya di pantai ini banyak penginapan murah yang cocok untuk pelancong berlabel backpacker.
Setibanya di sana, selepas maghrib, saya, Adam, Hendry, dan juga Ridho, tiga orang teman yang menjadi teman bepetualang di Lombok, menemukan penginapan murah dengan harga Rp. 150.000/malam. Lumayan murah bukan? Namanya penginapan Shinta, letaknya berdampingan dengan Art Market di Senggigi.
Saya cukup penasaran dengan paras Pantai Senggigi yang katanya cantik, setidaknya itu yang disajikan sejumlah tulisan dan foto-foto di dunia maya. Sebelum merebahkan diri untuk beristirahat, kami menyempatkan diri menuju pantai. Sayang, gelapnya malam membuat kami tak bisa menikmati pemandangan pantai yang sesungguhnya.
Pagi-pagi esoknya, kami langsung menuju Pantai Senggigi. Alangkah kecewanya kami melihat pemandangan pantai pagi itu yang diluar harapan dan foto-foto yang kami lihat selama ini. Pasir di pantai ini juga hitam, tak seputih yang kami lihat di dunia maya.
Ah, kami maklum akhirnya, mungkin yang
disajikan di dunia maya itu adalah foto-foto terbaik orang yang
mengunggahnya. Sekalipun kami agak kecewa, namun kami tak mau membuang
waktu untuk mengabadikan diri dengan latar belakang Pantai Senggigi.
Apalagi, sekalipun pasir di pantai ini tak putih, namun air laut di
pantai ini sangat jernih. Inilah kelebihan Pantai Senggigi barangkali.
Esoknya, saat mengantar beberapa orang teman backpacker asal Jakarta ke Pelabuhan Bangsal yang akan segera menyeberang ke Gili Trawangan, saya baru mendapatkan sisi lain Pantai Senggigi. Sungguh indah rupanya pantai ini, terutama bila dilihat dari ketinggian.
Saya menceritakan perihal ini kepada Adam dan Ridho, dua orang teman lain yang tak ikut mengantar tiga orang teman backpacker kami pagi itu. Maka siang keesokan harinya, sebelum kami menyusul ke Pelabuhan Bangsal untuk turut pula ke Gili Trawangan, tujuan utama kami berpetualang di Pulau Lombok.
Kami berempat orang itu sejenak meikmati Pantai Senggi dari ketinggian. Ah, ternyata melihat sesuatu itu memang tak cukup hanya dari satu sisi, tapi lihatlah dari sisi yang lain. Paling tidak, kekecewaan kita sebelumnya bisa sedikit terobati. Cobalah sendiri melihat Pantai Senggigi dari ketinggian dengan mata sendiri.
Esoknya, saat mengantar beberapa orang teman backpacker asal Jakarta ke Pelabuhan Bangsal yang akan segera menyeberang ke Gili Trawangan, saya baru mendapatkan sisi lain Pantai Senggigi. Sungguh indah rupanya pantai ini, terutama bila dilihat dari ketinggian.
Saya menceritakan perihal ini kepada Adam dan Ridho, dua orang teman lain yang tak ikut mengantar tiga orang teman backpacker kami pagi itu. Maka siang keesokan harinya, sebelum kami menyusul ke Pelabuhan Bangsal untuk turut pula ke Gili Trawangan, tujuan utama kami berpetualang di Pulau Lombok.
Kami berempat orang itu sejenak meikmati Pantai Senggi dari ketinggian. Ah, ternyata melihat sesuatu itu memang tak cukup hanya dari satu sisi, tapi lihatlah dari sisi yang lain. Paling tidak, kekecewaan kita sebelumnya bisa sedikit terobati. Cobalah sendiri melihat Pantai Senggigi dari ketinggian dengan mata sendiri.
Liburan ke Lombok, belum lengkap kalau belum ke Pantai Senggigi. Pantainya berkontur landai, dan biasanya jadi tempat turis bersantai, berenang atau berburu sunset. Lebih dari itu, Pantai Senggigi pun jadi tempatnya turis untuk bermalam di Lombok.
Subscribe to:
Posts (Atom)