Monday, 26 October 2015

PULAU GILI LABEK SUMENEP MADURA



Pulau Gili Labak Sumenep kini menjadi salah satu pusat wisata di Madura. Kecantikan pulau kecil ini tidak diragukan lagi. Panoramanya seolah melambaikan tangan pada para pengunjung untuk hadir dan menikmati keindahannya.
Tidak hanya mengandalkan pasir putih layaknya pulau Lombok, Gili Labak juga mengenalkan kecantikan alam bawah laut. Di beberapa titik tertentu pulau ini memiliki pemandangan yang luar biasa. Karang laut yang menawan dibalut dengan ikan-ikan cantik yang berenang di sekitarnya menambah keanggunan sisi bawah laut pulau ini.

Adapun pulau ini terletak di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Tepatnya di sebelah timur Poteran, atau tenggara jika dilihat dari kota Sumenep. Karena letaknya yang berada di sebelah tenggara inilah menyebabkan rute menuju pulau ini menjadi banyak. Seperti yang diketahui, di pantai sebelah timur Sumenep terdapat banyak pelabuhan kecil. Sehingga pengunjung lebih mudah memilih rute mana yang akan dijalani.



Pulau ini mempunyai luas lima hektare (ha) dan dihuni 35 kepala keluarga (KK) atau 105 jiwa. Rinciannya, perempuan 58 orang dan laki-laki hanya 36 orang, sisanya 9 orang masih anak-anak. "Pulau Gili Labak mempunyai keindahan tersendiri. Selama ini telah banyak dikunjungi wisatawan mancanegara yang sengaja datang melalui jalur laut dari Pulau Bali," kata Busyro, Sabtu 23 Juli 2011.
Menurut dia, pulau yang bisa ditempuh dari wilayah Kecamatan Talango antara 1 sampai 1,5 jam dengan menggunakan perahu layar motor (PLM) atau perahu rakyat tersebut bisa dijadikan lokasi menyelam dan snorkeling. "Potensi baharinya sangat menakjubkan. Selama ini sudah sering digunakan untuk diving dan snorkeling oleh wisatawan.

Kondisi perairan Pulau Gili Labak tersebut cukup tenang dan bersih. Ikan warna-warni terlihat jelas dari permukaan. Didukung kondisi pasir putih dan bersih membuat pengunjung betah berada dipulau yang masih perawan tersebut. Saat ini, Taman laut di Pulau Gili Labak juga acap dijadikan ajang olahraga bahari, selam dasar dan selam profesional (scuba diving).







Setiap pengunjung, selalu berusaha mengelilingi pulau tersebut, baik dengan cara menggunakan perahu rakyat maupun berjalan kaki lewat pesisir pantai. "Hanya membutuhkan 30 sampai 45 menit untuk mengelilingi pulau Gili Labak," katanya.

Penduduk Ramah
Hubungan antar warga Pulau Gili Labak yang kehidupannya berada di laut sangat ramah. Mereka juga senang bila ada pengunjung datang dari luar. Bahkan, rela menyewakan tempat istirahat bagi pengunjung dengan fasilitas seadanya. Memang, belum ada fasilitas penginapan maupun fasilitas lain sebagaimana lokasi wisata pada umumnya.

Penerangan pada malam hari di pulau di timur Pulau Madura itu menggunakan listrik tenaga surya (LTS). Bagi mereka yang mempunyai kemampuan lebih menggunakan disel listrik pribadi. Tak ada restoran atau tempat makan yang representatif bagi pengunjung, sehingga yang ingin berlama-lama di pulau tersebut perlu membawa makanan dari Pulau Poteran atau Pelabuhan Kalianget.

Ketua RT 05 Pulau Gili Labak, Abd Jalil, mengatakan, para pengunjung dari luar daerah memang perlu membawa makanan sendiri atau menghubungi setiap warga yang bisa membantu untuk memasak. "Kalau di sini hanya warung kecil yang ada dan menjual makanan instan," katanya.

Pemerintah setempat maupun dari pengusaha lokal belum melakukan sesuatu untuk mengembangkan lokasi wisata bahari di Pulau Gili Labak, sehingga kondisinya masih belum terjamah. "Kalau pagi dan sore hari ini, kebanyakan pengunjung ada di pinggir pantai menikmati hangatnya matahari. Kalau siang banyak yang berteduh di bawah ribuan pohon kelapa yang hidup subur," katanya.

Adapun beberapa rute dan transportasi menuju Pulau Gili Labek Sumenep:
1. Pelabuhan Kalianget
Rute ini merupakan salah satu rute yang paling banyak digunakan. Letaknya yang strategis memudahkan pengunjung untuk melewati rute ini. Adapun rute ini jika pengunjung berangkat dari jantung kota Sumenep silahkan ke arah timur kurang lebih 10 km. Sesampainya di pelabuhan, pengunjung cukup mencari perahu dan menyewanya untuk berlayar ke pulau Gili Labak. Akan tetapi saat ini ada banyak jasa tour yang menyiapkan perahu serta mengantarkan pengunjung hingga ke tempat tujuan.
2. Desa Lobuk
Desa Lobuk merupakan salah satu desa yang terdapat dermaga atau pelabuhan mini. Biasanya desa Lobuk merupakan salah satu rute menuju ke pulau Gili, baik Gili Genting maupun Gili Raja. Namun, saat ini dermaga di Desa Lobuk mulai rame. Banyak pengunjung desa Gili Labak memilih rute ini. Hal ini dikarenakan bagi pengunjung yang berasal dari luar Kota Sumenep akan lebih dekat melewati rute ini dibandingkan dengan rute yang lain. Pengunjung yang berasal dari luar Kabupaten Sumenep langsung belok kanan di pertigaan Bluto. Dari pertigaan ke kanan kemudian lanjutkan perjalanan ke arah timur hingga terdapat dermaga atau pelabuahn kecil di sana. pengunjung bisa langsung memesan perahu atau bisa memilih menggunakan jasa pelayaran ke Gili Labak.
3.  Tanjung Saronggi
Tempat lain yang bisa dijadikan rute menuju Gili Labak adalah Saronggi. Dari pertigaan Saronggi, silahkan berjalan ke timur hingga mencapai pantai. Disana juga terdapat dermaga yang banyak tersedia perahu kecil untuk menuju Gili Labak
4. Desa Kombang
Desa ini terdapat di kecamatan Talango. Rute dari kota hampir sama dengan yang melewati Kalianget. Bedanya, rute ini dari kalingat harus ke Talango dulu untuk melewati jalur darat hingga sampai di Kombang. Setelah itu pengunjung bisa langsung memesan perahu dengan harga yang lebih murah dan waktu yang lebih singkat.

Dari keempat rute tersebut waktu yang dibutuhkan hampir sama yakni 2 jaman. Tergantung keadaan cuaca dan angin yang kerap menganggu perjalanan menuju ke Pulau Gili Labak. Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ada kapal besar menuju pulau anggun tersebut. Sedangkan untuk memperoleh harga murah, maka sebaiknya dalamberangkat ke Gili Labak tidak sendirian, melainkan 8-10 orang. Karena semakin banyak, maka sewa perahu bisa menjadi lebih ringan.