Pulau Noko Selayar Bawean
Semut di lautan nampak, tapi gajah di depan mata tidak nampak. Mungkin peribahasa yang satu ini sangat cocok dengan saya. Gimana enggak, udah pernah ke bali dan lombok yang pantainya bagus, tapi belum pernah mengetahui keindahan Pulau Bawean yang notabene berada di kawasan Gresik, hehehe.
Mungkin dalam beberapa waktu mendatang saya harus menyiapkan trip untuk ke tempat yang satu ini. Bukan apa-apa, meskipun masih masuk dalam kawasan Gresik, Pulau Bawean memiliki kultur budaya yang jauh dengan Gresik sendiri. Dari masalah bahasa hingga yang paling jelas adalah kondisi ekonomi.
Penduduk Bawean sendiri kebanyakan hijrah ke tempat lain, terutama para laki-lakinya. Tak heran jika pulau ini sering disebut sebagai Pulau Bidadari. Selain karena di dalamnya memiliki populasi wanita yang tinggi, juga karena kecantikan pemandangannya.
Lalu, bagaimana untuk menuju ke Bawean? Gampang. Pertama tentu saja harus menuju ke Surabaya terlebih dahulu. Selanjutnya, dari Surabaya bisa dilanjut ke Gresik, bisa menggunakan bus ataupun angkutan umum, jadi nggak akan menemukan kesulitan dah untuk sarana transportasi. Namun, sayangnya, jalanan antara Gresik - Surabaya kerap macet, baik di jalan tol ataupun non tol, apalagi di musim hujan. Tapi catatan ya, nggak ada komuter atau kereta api lokal untuk menuju gresik, nggak ada stasiun di Gresik soalnya.
Selanjutnya, untuk menuju ke Bawean, harus menggunakan saran transportasi kapal yang ada di Pelabuhan Gresik. Sayangnya, mengenai jadwal keberangkatan kapal, saya masih kurang tahu. Yang pasti, seperti halnya di pelabuhan lain, di sini juga tersedia kapal feri serta kapal cepat.
Jadi, paling tidak ada beberapa pulau yang bisa dikunjungi di Bawean, selain pulau Bawean sendiri tentunya. Pulau - pulau tersebut antara lain adalah Pulau Gili, Pulau Selayar, Pulau Gili-Noko dan Pulau Noko-Selayar.
Pulau Gili merupakan sebuah pulau berpenghuni. Sayangnya, pulau ini masih belum memiliki sambungan listrik. Sementara itu, Pulau Gili-Noko merupakan sebuah pulau kecil yang tidak berpenduduk. Pulau Gili-Noko ini juga merupakan sebuah hamparan pasir putih yang akan tertutup pada saat air laut tengah pasang. Bahkan kalau air tengah surut, menurut sebuah sumber yang saya baca, kita bahkan bisa berjalan kaki dari Pulau Bawean ke pulau-pulau kecil yang ada di sekitarnya.
Nah, untuk pemandangan yang paling bagus, katanya beradadi Pulau Noko-Selayar. Sama halnya seperti Pulau Gili-Noko, pulau Noko Selayar ini juga merupakan pulau tak berpenghuni dan memiliki ukuran lebih besar dibandingkan pulau Gili-Noko.
Di sini, kita bisa menyaksikan pemandangan pantai diselingi dengan burung camar. Selain itu, spot di pulau ini juga sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat snorkeling. Terlebih ombak yang ada di pantai ini juga kecil, jadi nggak akan menyulitkan bagi wisatawan yang ingin berenang atau snorkeling.
Lagi-lagi, sayangnya di Bawean, kita nggak akan menemukan tempat yang menyewakan peralatan snorkeling. Jadi, kalau ingin snorkeling, harus membawa peralatan sendiri. Sedangkan untuk Pulau Selayar sendiri juga menawarkan pemandangan yang tak kalah indah dibandingkan pulau lain di sebelahnya.
Selain pantai, Bawean juga memiliki tempat wisata lainnya, pertama adalah Danau Kastoba. Danau yang satu ini tentunya sudah tidak terlalu asing di telinga. Tempat ini pun kerap dijadikan sebagai lokasi berlibur bagi masyarakat sekitar. Air di danau ini pun cukup jernih, dan banyak yang menyempatkan diri untuk berenang. Udara di sekitar danau juga cukup bersih dengan pepohonan yang rindang.
Pulau Bawean juga terkenal dengan hewan endemiknya, yakni Rusa Bawean. Di pulau ini terdapat lokasi penangkaran Rusa Bawean yang bertempat di Beto Gebang Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura. Sayangnya, jalanan menuju lokasi penangkaran ini sangat sulit. Selain tidak ada angkutan umum, kondisi jalan juga tidak bagus, bahkan bisa dibilang jelek. Terlebih setelah memasuki area hutan, karena jalanan tidak diaspal.
Sayangnya, secara keseluruhan pemerintah Gresik sendiri kurang memberikan perhatian baik pada potensi wisata yang ada di Pulau Bawean dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Tak heran banyak pemuda asal Bawean yang memilih untuk hijrah ke tempat lain. Hmm.. semoga saja tempat wisata di Bawean bisa berkembang dan tetap terjaga keasriannya.
Pulau ini luasnya ± 6000 m2, dikelilingi oleh taman laut atau bunga karang dan ikan hias aneka warna dengan pesona keindahan alam bawah laut yang tiada taranya.
Banyak penyelam mengatakan bahwa pesona laut di Pukau Noko Selayar ini sangat indah. Untuk menuju Pulau Noko Selayar ini bisa dijangkau dengan speed boot atau perahu motor sekitar 20 menit dari Pulau Bawean.
Pulau Bawean
memiliki sejuta panorama yang layak untuk dikunjungi. Meski
infrastrukturnya kurang memadai, namun keindahan Pulau Bawean hukumnya
wajib bagi pecinta travelling nusantara. Sebut saja Pulau Noko, yang
keindahan pantainya mampu menyaingi Gili Trawangan, NTB.
Panorama alamnya juga akan memanjakan setiap mata wisatawan yang datang ke lokasi itu, dan mungkin anda akan bergumam bagai surga yang tersembunyi di balik Pulau Jawa, sebab keindahan alamnya tidak akan tertandingi dengan daerah lain.
Dikatakannya, selain Pantai Noko ada beberapa objek wisata yang bisa dikunjungi di Pulau Bawean, seperti Pantai Labuhan dan Mayangkara yang terletak di lapangan terbang Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak.