Danau Labuan Cermin – Berau


Dari dasar danau, air terlihat dangkal. Padahal sebenarnya kedalamannya bisa lebih dari 3 meter. Keunikan lain, di bagian permukaan air terasa agak asin. Sementara di dasarnya terasa tawar. Ini karena pengaruh sumber air danau yang berasal dari bebatuan mengandung kapur.
Tak jauh dari kawasan ini terdapat
pelabuhan tradisional. Ini mendukung aktivitas warga yang banyak tinggal
di kawasan ini dengan mata pencaharian sebagai nelayan. Baik menangkap
ikan di laut lepas, maupun dengan cara membuat bagan.
Bertolak
dari dermaga tradisional yang ada di muara danau, perahu menyusuri ke
arah sumber air. Melintasi bawah Jembatan Labuan Cermin, perahu terus
bergerak ke ujung danau, tempat air berasal. Perlu waktu sekitar 20
menit untuk sampai ke lokasi tersebut. Begitu di ujung danau, terlihat
kawasan masih asri, dikelilingi rerimbunan pohon. Di salah satu sudut,
terlihat batang kayu yang disusun seadanya untuk istirahat sejenak.

“Ikan di danau ini semakin banyak. Ikannya mulai berkembang-biak karena tak diganggu orang.
Sayangnya, objek wisata ini belum dikelola secara maksimal. Karena itu,
Pemda bertekad mengembangkan lokasi ini, diawali dengan menetapkan
kawasan ini sebagai kawasan konservasi atau kawasan lindung. Setelah
itu, akan dilengkapi sarana penunjang yang memudahkan pengunjung
menikmati danau ini.
Air yang konon juga menjadi tempat mandi
para Raja Berau di masa lalu, juga dimanfaatkan warga sebagai sumber air
bersih. Tak perlu bahan kimia, cukup siapkan pipa saja dan air bisa
disedot untuk dialirkan ke rumah-rumah.
“Yang penting lingkungan mangrove-nya tetap terjaga, air ini akan selalu jernih,”
“Yang penting lingkungan mangrove-nya tetap terjaga, air ini akan selalu jernih,”

sebagai daerah kunjungan wisata alternatif.
![]() |
No comments:
Post a Comment