Monday, 29 December 2014

PULAU PISANG LAMPUNG

Wisata Pulau Pisang Lampung

Pulau Pisang, oleh wisatawan mancanegara dikenal juga dengan nama Banana Island adalah sebuah pulau wisata yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Pesisir Utara Krui Pugung Tampak, Lampung Barat. Pulau ini memiliki keindahan alam luar biasa, baik di sekitar daratan maupun wilayah perairannya. Sebuah pulau terpencil yang menyembunyikan beragam potensi wisata, baik dalam aspek wisata bahari, wisata alam, maupun wisata budaya.

Wisata Pulau Pisang Lampung

Penyeberangan Ke Pulau Pisang

Untuk mencapai lokasi wisata ini, dapat pengunjung harus melakukan penyeberangan dengan perahu motor, yang bisa dilakukan dari Pelabuhan Krui maupun Dermaga Tembakak. Penyeberangan dari Pelabuhan Krui memakan waktu sekitar 45 menit, sedangkan dari Dermaga Tembakak akan menempuh waktu kurang lebih 15 menit. Perjalanan penyeberangan ke Pulau Pisang memang cukup menantang, pasalnya perahu motor harus menerobos ombak besar sebelum mencapai wilayah perairan tenang. Namun, jika kunjungan Anda bertepatan dengan musim tongkol, tentu akan menyaksikan pemandangan luar biasa begitu perjalanan penyeberangan telah memasuki perairan tenang. Ratusan lumba-lumba/dolphin tampak melompat-lompat mengikuti perahu motor kita. Sungguh merupakan pemandangan yang begitu mengesankan, jarang dijumpai ditempat wisata manapun.

Potensi Wisata Pulau Pisang

Pulau Pisang memiliki enam Pekon atau Kampung, yaitu Labuhan, Lok, Sukadana, Pasar, Sukamarga, dan Bandardalam. Ketika memasuki wilayah perkampungan ini, wisatawan dapat menjumpai rumah-rumah warga yang terbuat dari kayu dan sebagian berbentuk panggung. Sebagian rumah-rumah tersebut sudah tidak berpenghuni karena ditinggalkan oleh pemiliknya merantau ke daerah lain. Menjumpai rumah-rumah tradisional yang sangat sederhana ini tentu menjadi sebuah perjalanan wisata budaya, sebagai referensi tentang keanekaragaman budaya Indonesia. Salah satu tradisi unik yang dilakukan oleh penduduk setempat adalah menenun kain tapis. Sebuah tradisi dari Marga Way Sindi yang mengharuskan warganya menenun kain Tapis dan Benang Emas. Kain tenun ini juga bisa menjadi souvenir khas Pulau Pisang.





Menginjakkan kaki di Pulau Pisang, wisatawan akan disambut dengan pemandangan yang begitu menakjubkan. Hamparan pasir putihnya yang sangat bersih, air laut sebening kaca, dan berpadu dengan lambaian pohon-pohon kelapa di sekitar pantai, sungguh menyajikan sebuah pesona alam nan eksotis. Ya, mungkin setiap wisatawan akan tertegun melihat keindahan panoramanya.

Wisatawan juga akan terpukau dengan keindahan bawah lautnya. Tidak hanya di Indonesia Timur yang cukup terkenal dengan panorama bawah laut, Pulau Pisang juga memiliki keindahan bawah laut begitu memukau. Perairan yang jernih dan gugusan terumbu karang dengan ikan-ikan laut yang berkejaran dan berenang di sela-sela terumbu karang, benar-benar menyuguhkan sebuah pesona yang begitu memikat. Pantas saja pulau ini menjadi destinasi favorit wisatawan yang menggemari aktivitas snorkeling dan scuba diving. Untuk menikmati panorama bawah lautnya, Anda bisa bergabung dalam paket wisata yang banyak di sediakan oleh biro-biro perjalanan setempat. Perlengkapan dan peralatan untuk snorkeling maupun diving biasanya sudah disediakan oleh pihak biro perjalanan.

Tak hanya keindahan alamnya yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Pulau Pisang juga memiliki ombak cukup besar dan begitu menantang. Tak mengherankan jika turis-turis mancanegara banyak yang memburu kawasan ini untuk olahraga surfing atau berselancar. Ya, surfing menjadi salah satu aktivitas wisata bahari yang cukup populer di Pulau Pisang.

Saturday, 27 December 2014

PANTAI SANTOLO PAMENGPEK GARUT

 
PANTAI SANTOLO PAMENGPEK GARUT

Kabupaten Garut tidak hanya terkenal dengan tempat wisata pemandian air panas atau cipanas saja. Tetapi terkenal juga dengan pantainya yang ada di Kabupaten Garut sebelah selatan. Garut Selatan ini terkenal dengan hamparan pantai-pantai eksotis yang masih perawan alias belum banyak dikunjungi oleh wisatawan luar.
 
 Lokasi: Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut
Koordinat : 7 39' 40" S, 107 41' 11" E
Arah: sebelah selatan pusat Kota Garut dengan jarak tempuh sekitar 3,5 jam perjalanan kendaraan dan berjarak sekitar 88 Km.
Fasilitas: Kios Souvenir, Hotel, Homestay



Ini karena sulit untuk dijangkau, Pantai-pantai itu masih tetap terjaga keasriannya. Setidaknya ada tujuh Wisata Pantai Garut Selatan, diantaranya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas umumnya wisatawan yaitu pantai Rancabuaya, Santolo dan Sayangheulang serta Pantai Karang Paranje.
Jika melihat peta Kabupaten Garut, pantai-pantai itu membentang sangat panjang, sehingga dapat menikmati keindahannya, wisatawan setidaknya memerlukan waktu seharian untuk bisa menikmati beberapa pantai yang ada di Kabupaten Garut sebelah selatan ini.

Pantai Kuta di Bali memang sudah mendunia, turis pun selalu memadati kawasan tersebut. Tapi Garut, Jawa Barat juga punya pantai yang tak kalah indahnya, namanya Pantai Santolo. Lihatlah garis pantainya, mirip Pantai Kuta saat sepi.

Pantai Santolo berada di sebelah selatan Kota Garut, Jawa Barat. Dari kota yang terkenal dengan dombanya, Pantai Santolo bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan.
Berpasir putih, bersih, dan landai, pantai ini sekilas mirip dengan Pantai Kuta di Bali. Ombak selatan Jawa yang terkenal ganas juga bisa Anda dapatkan di sini. Jadi, tak perlu jauh-jauh ke Bali kan untuk bisa berlibur ke pantai cantik seperti Kuta.

Nah akan lebih baik jika melakukan touring untuk menjelajahi indahnya pantai Selatan Garut. Ada beberapa rute jalan yang dapat dipergunakan untuk menuju pantai-pantai tersebut. Dapat melintasi Kota Garut, melelalui Cianjur, atau dari Bandung melalui Pangalengan.
Perjalanan dari Kota Garut banyak ditempuh oleh wisatawan yang berasal dari wilayah Tasik, bandung, jakarta dan kota lainnya. Untuk wisatawan dari Jakarta dapat memilih jalur Cianjur-Cidaun-Pantai Rancabuaya menuju pantai Santolo.
 
Jalur terdekat untuk wisatawan dari Bandung ialah melewati Rancabali- Naringgul -Cidaun - Rancabuaya - Santolo. Wisatawan dari Bandung bisa melalui Jalur alternatif yaitu melalui Pangalengan. Sepanjang perjalanan, wisatawan juga akan menikmati pemandangan pegunungan Garut nan hijau serta melintasi perkebunan teh. Pantai Rancabuaya lokasinya agak terpisah dari wisata pantai lain di Garut.

Dari Kota Bandung jaraknya sekitar 160 kilometer, atau sekitar 100 kilometer dari ibu kota Garut. Air lautnya nampak membiru dari atas bukit. Pesisir pantainya yang landai nampak memutih karena pasirnya yang putih dan lembut.
Sejumlah pohon kelapa dan katapang laut menjadi tempat peneduh bagi wisatawan yang menikmati keindahan pantai ini. Pantai Rancabuaya yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin ini cukup luas, sekitar 10 hektare.

Kawasan wisata ini sudah memiliki penunjang wisata seperti tempat makan, hingga penginapan / hotel kelas melati. Untuk menjangkau pantai ini selain menggunakan kendaraan pribadi, juga ada angkutan umum Garut-Rancabuaya yang hanya beroperasi pagi hari saja.
Atau menggunakan angkutan desa yang disebut "paranggong". Setelah menikmati keindahan pantai dan ombak yang bersahabat di Rancabuaya, perjalanan touring bisa dilanjutkan menuju ke Pantai Santolo. Santolo merupakan pantai yang cukup populer. Dari Rancabuaya perjalanan ditempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam.

Pantai Santolo jauh lebih ramai daripada Rancabuaya, karena selain sebagai lokasi wisata, di pantai ini juga menjadi dermaga bagi nelayan tradisional. Ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan setiap pagi dilelang di sini. Karena menjadi pelabuhan nelayan, maka di Santolo menjamur tempat makan seafood dengan harga murah meriah. Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Santolo.
Jembatan Tua di Pulau Santolo

Sudah pernah ke Pantai Santolo? Pantai yang populer terdapat di Kabupaten Garut? Terletak di Kecamatan Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km dari Garut. Perjalanan ke Pantai Santolo, Garut bisa ditempuh kurang lebih 150 km dari Kota Bandung.
Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan umum dengan menaiki mobil Elf jurusan Garut-Pameungpeuk seharga Rp. 20.000,- dan turun di Pasar Pameungpeuk. Lalu dilanjutkan dengan naik Pick Up menuju Pantai Shayangheula, yang tarifnya sekitar Rp. 5.000. Dari pantai, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu dengan tarif sekitar Rp. 5.000 untuk sampai ke Pantai Santolo.
Perjalanan menuju Pantai Santolo harus dilalui dengan ekstra hati-hati. Karena, perjalanannya berkelok-kelok, sempit, curam, serta melewati hutan, kebun teh, dan jurang.
Ada dua alternatif nih sebagai contoh, untuk menuju Pantai Santolo:

Rute Normal lewat Garut Kota – Cikajang – Cikelet dan Pameungpeuk, bisa ditempuh dengan menggunakan Kendaran umum dari terminal Cicaheul (pakai Bis) atau terminal Leuwipanjang dengan Kendaraan ELF (minibus), membayar Rp. 35.000,- dan 4 – 5 jam perjalanan teman-teman sudah sampai di Pameungpeuk (Pantai Santolo), sedangkan untuk menggunakan kendaraan Pribadi (Mobil) akan menghabiskan BBM (Bensin) sekitar Rp. 75.000,- sampai Rp 100.000,- saja, sedangkan pakai Motor (BBM Pertamax hanya habis Rp. 25.000,- sampai 30.000,- saja).
Menggunakan Rute Ciwidey – Cisewu – Bungbulang – Pameungpeuk jarak tempuh lumayan jauh dan belum ada kendaraan umum, tapi pemadangan disekitar lebih bagus, diperkirakan jarak tempuh kalau lewat rute ini sekitar 200 – 250 Km dan 7 Jam perjalanan.
Ada Apa Saja Di Pantai Santolo?

Pantai ini cukup dikenal di Garut dan merupakan daerah tujuan wisata. Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.

Pantai Santolo merupakan pantai yang masih relatif tidak terlalu ramai, kumpulan batu-batu besar, dan laut biru menjadi pemandangan yang indah. Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang.
Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau. Bagi teman-teman yang ingin bermalam, di sekitar pantai tersedia banyak penginapan untuk bermalam. Harga sewanya pun terjangkau, sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,- per hari.

RANU BEDALI LUM,AJANG

 RANU BEDALI LUM,AJANG

Perjalanan kali ini 2010 sueto akan menuju tiga ranu di Lumajang….perjalanan yang dilakukan dengan singkat ini dilakukan sehari saja dari Surabaya menuju daerah Lumajang yaitu di kecamatan Klakah..

di Klakah terdapat tiga buah ranu (danau) vulkanik yang berada di sekitar lereng Gunung Lamongan, yakni Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali. Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah. Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga, sehingga disebut dengan “Segitiga Ranu”.
Pokoknya dari Sby niat berangkat jm 7 eh ternyata molor jadideh berangkat jam10 bersama 8 orang anggota kamipun berangkat setelah prepare dan mbulet…sebenarnya banyak ranu di daerah Lumajang tapi yang bisa kami kunjungi cuman 3 saja…mungkin next trip sajalah..lanjut ke perjalanan berangkat hari sabtu kebetulan hari itu sangat panas mungkin karena kami berangkatnya kesiangan setelah menempuh perjalanan 5jam kami nyampe sekitar jam 3 sore pertama yang kami lakukan adalah istirahat di ranu bedali..

Sebagai rangkaian kawasan Segitiga Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah kita sampai pada Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso. Obyek wisata ini mempunyai ketinggian � 700 M dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m.
Obyek ini berada pada ketinggian  900 meter dpl, dengan luas 22 hektar dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian 1.668 m dpl, serta didukung oleh udara yang sejuk dan segar. Beraneka ragamnya buah-buahan nangka khas Klakah yang dijual sepanjang jalan raya menjadi daya tarik lain bagi obyek wisata ini.

Berbeda dari dua ranu sebelumnya, yang menarik dari ranu ini adalah letak permukaan air berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai daratan tepi danau dibutuhkan kesehatan prima yang merupakan tantangan bagi mereka yang berjiwa muda. Meskipun demikian panorama danau ini dilihat dari atas cukup mengasyikkan…Maunya seh ke bawah tapi kok kelihatannya mau hujan nih…

Setelah ke Ranu Bedali kami langsung lanjutkan ke Ranu Klakah dan Pakis karena waktu sudah semakin sore dan kelihatannya mau hujan…Sekitar 10 menit dengan berkendaraan roda dua ataupun roda empat sampailah kita ke Ranu Pakis, bila kunjungan wisata kita diawali dari Ranu Klakah. Obyek wisata danau ini terletak di Desa Ranu Pakis dengan jarak 20,5 Km disebelah Utara kota Lumajang ,mempunyai ketinggian  600 Meter, dari permukaan laut dengan luas danau 50 Ha dan kedalaman 26 m. Masih dilatar belakangi Gunung Lamongan dan nampak lebih dekat, serta kondisi alam yang masih perawan akan menjadi daya tarik bagi pecinta lingkungan atau wisatawan yang membutuhkan udara segar.
Ranu Pakis

Selain rekreasi dapat pula menikmati ikan segar yang dijual di warung-warung sederhana dan dapat pula dibawa untuk oleh-oleh. Ikan ini hasil budi daya pada perairan Ranu Pakis dengan sistim keramba jaring apung, jenisnya Mujaher, Nila.
Ranu Klakah Obyek wisata danau ini terletak di sebelah Utara kota Lumajang tepatnya di Desa Tegalrandu Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh � 20 Km dari kota Lumajang. Transportasi, mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum baik roda dua maupun roda empat disamping ada dokar sebagai sarana angkutan tradisional masyarakat setempa

Panorama yang khas berupa fatamorgana kebiruan air obyek wisata ini merupakan alternatif pilihan tujuan wisata di Jawa Timur bila mengunjungi Bali melewati Kabupaten Jember. Danau ini merupakan salah satu obyek wisata dari Kawasan Wisata Setiga Ranu ( danau ) sedangkan lainnya adalah Ranu Pakis dan Ranu Bedali, yang satu sama lain terhubung oleh jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Disamping menikmati panoramanya, aktivitas yang dapat dilakukan sendiri ataupun bersama keluarga antara lain, joging mengelilingi area danau dengan fasilitas jalan beraspal, berperahu, menikmati sarana permainan anak, berolahraga tennis dan memancing. di Ranu Klakah tersedia sarana Hotel untuk menginap dengan jumlah kamar 6 buah.
Ranu Klakah

Setelah agak maleman puas makan,foto-foto dll…kami pun melanjutkan perjalanan agak naik lagi yaitu menuju gunung Lamongan. Gunung Lamongan. Terletak di sebelah timur Klakah, gunung ini merupakan tempat berkemah dan pendakian bagi para pecinta alam. Di lerengnya terdapat sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. 

Masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan istilah Rumah Mbah Citro. Dari Klakah menuju ‘Mbah Citro’ dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari ‘Mbah Citro’ kita bisa melihat pemandangan kota Lumajang dari ketinggian, yang nampak lebih indah ketika malam hari. Bila siang terlihat pula panorama pantai selatan yang begitu eksotika. Dari Mbah Citro menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Di tengah rute terdapat sebuah watu gede (“Batu Besar”) yang dijadikan tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Pendakian umumnya dilakukan pada malam hari, dengan perkiraan pagi hari sebelum matahari terbit telah sampai di puncak Gunung Lamongan. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dengan jelas dari puncak Gunung Lamongan.


Pulau Gili labak Madura

Pulau Gili labak Sekepal Tanah Surga di Bumi Madura


Sedikit orang madura yang tahu kalo madura memiliki pulau cantik nan jelita. Nama pulau ini adalah pulau tikus. Karena dulunya tempat ini adalah sarang tikus. Karena keindahan pulau ini melebihi nama aslinya (baca tikus), Pulau ini diganti namanya menjadi Pulau Gili Labak, yang tentunya lebih enak dibaca dengan dialek bahasa madura. Pulau ini dapat ditempuh kurang lebih 2 jam dari pelabuhan kalianget, Pelabuhan paling ujung timur pulau madura. Letak Pulau ini cukup tersembunyi bahkan di atlas yang beli di toko pun tidak menampakkan pulau ini dí peta jawa timur. Luas Pulaunya yang hanya selapangan sepakbola sehingga membutuhkan skala lebih besar untuk muncul di peta. Saya sendiri baru tahu ada pulau ini ketika melihat peta kabupaten di kantor kecamatan. Waktu itu di peta nampak sebuah pulau yang namanya Pulau Tikus. Di madura sendiri juga ada pulau lain yang menyematkan nama fauna yaitu Pulau kambing yang terletak di kabupaten sampang.

  1392477_10202513474268848_627799322_n

Menginjakkan kaki di pulau gili labak ini  Well this island benar benar seperti sekeping surga yang jatuh di bumi Madura. Keindahan taman lautnya mempesonakan mata yang memandangnya. Dari jarak 50 meter sebelum benar-benar sampai ke tepi pulau, kita sudah bisa melihat terumbu karang berbaris rapi beserta anemonnya. Karena banyak terumbu karang, perahu yang saya tumpangi tidak bisa menepi karena bagian bawah kapal menyentuh terumbu karang. Sehingga saya harus turun dari kapal berjalan kaki di atas air sambil menginjak terumbu karang untuk menuju tepi pulaunya. Itu 10 tahun yang lalu. 

Dulu sempat berpikir kalo nanti ada teman backpacker atau teman kuliah main ke madura pengennya diajak kesini. Biar persepsi mereka tentang madura gak melulu tentang kerapan sapi, penghasil garam ataupun juga budaya carok.  Bahwa di Madura juga memiliki sisi baik lain yang belum orang di luar sana tahu. Setahun belakangan ini pulau ini menjadi booming. Menjadi terkenal sebagai tempat tujuan wisata alternatif backpacker anak-anak jatim. blog-blog tentang keindahan pulau gili labak mulai menghiasi halaman google. Saya masih ingat dulu ketika saya masih kuliah di jakarta 3 tahun yang lalu, saya sering menerima banyak email, pesan di fb dari anak backpacker tentang akomodasi menuju kesana. Sebagai anak putra daerah saya dengan bangga mempromosikan wisata pulau ini beserta akomodasinya. Karena saya berpikir dengan banyaknya aktivitas wisata kesana akan mengurangi aktivitas nelayan menggunakan bom/pukat untuk menangkap ikan di perairan pulau gili labak. Bahkan yang saya dengar pulau ini juga diambil pasirnya. Miris. Belum ditambah perhatian pemda yang sangat sedikit tentang potensi wisata ini hanya gara-gara terkendala investor. Padahal bisa digarap secara swadaya dengan melibatkan masyarakat perairan pulau gili labak. Seperti halnya di kepulauan Seribu. Cara yang menurut saya paling efektif untuk menumbuhkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pantai. Karena dengan memiliki kesadaran bahwa pulaunya berpotensi, maka akan membuat masyarakat pulau disana akan menghalau siapapun yang merusak ekosistem pantai.

Akhirnya setelah 10 tahun tidak mengunjungi pulau gili labak, kesempatan ini bergayung sambut lagi dengan ajakan  mas ragil, teman sekantor saya Setelah ngumpulin teman2 sekantor akhirnya terkumpullah 8 orang. Jumlah yang jauh dari estimasi semula yaitu 15 orang. Sewa kapalnya saja 600 ribu muat untuk 15 orang. Untuk meminimalkan cost akhirnya saya ajak mbak iparku sekaligus ngajakin teman2 kantornya. Mas ragil pun juga ngajakin temannya komunitas backpackerannya di grup CS surabaya. Jumlahnya bengkak jadi 23 orang. Dan akhirnya kita sewa kapal yang lebih besar lagi yang bisa muat 25 orang. Karena saya adalah anak madura dan satu-satunya yang rumahnya paling dekat dengan pelabuhan, saya didapuk cari kapal. Akhirnya nemu kapal tetangga sebelah rumah. Ongkosnya 800 ribu PP. Beuh

Kali ini saya menjadi host. Semua teman-teman kumpul di rumah. Jadwal semula berangkat jam 8 pagi akhirnya harus molor jam 9 pagi karena banyak di antara mereka belum sarapan pagi ketika ngumpul di rumah. Bekal sarapan siang dan camilan juga belum beli. Oh ya yang mau jalan-jalan ke Pulau Gili Labak jangan lupa beli nasi bungkus dan air minum dekat pelabuhan karena di pulau tersebut tidak ada seorang pun yang menjual nasi.

1422474_10202513744755610_762778266_n
Dari Pelabuhan Kalianget, kami naik perahu
1459657_10202513666993666_851503466_n
Pulau Gili Labak dari kejauhan
1451389_10202513668593706_1384386939_n

Nelayan Pulau gili Labak menjaring ikan bersama
Jam 11 siang nyampe di Pulau Gili Labak. Ekspetasi bahwa Pulau ini tetap sama indahnya dengan 10 tahun lalu sepertinya semakin kabur di mata saya. sepanjang perjalanan menuju tepian pulau saya tidak menemukan terumbu karang. Sampah berserakan di mana-mana. Meracuni keindahan di mata. Mungkin yang tidak berubah adalah rumah penghuni pulau gili labak yang sepertinya tidak bertambah banyak dan tetap terasing.
Well, tidak dapat dipungkiri ketika sebuah tempat yang awalnya terasing dan tiba-tiba menjadi terkenal sebagai tempat wisata, pasti selalu ada dampak lingkungan atau budaya yang ditimbulkannya. Salah satunya SAMPAH. Gara-gara sampah, tempat wisata bisa berkurang keindahannya. Sudah semestinya seorang backpacker atau turis ketika mendatangi suatu tempat memiliki kewajiban moral bahwa tempat yang didatangi harus tampak sama seperti sedia kala sebelum tempat itu benar-benar ditinggalkan.
1422525_10202513480108994_881216204_n

Gradasi Warna air Pantainya benar memanjakan mata
Pulau Gili Labak tidak jauh berbeda dengan gili air, gili kondo di Pulau Lombok. Sama-sama memiliki pasir putih yang jelita. Gradasi warna airnya yang hijau turqoise sepertinya sudah memenuhi syarat untuk tergolong sebagai pantai cantik. Pantai Gili Labak yang berpasir putih halus ini semacam anomali karena sepanjang pantai di pinggir pulau madura pasirnya berwarna coklat khaki.
625585_10202513672673808_1195301455_n

aksi norak kayak ga pernah liat pantai

Tepi pantai Gili Labak sangat dangkal sejauh jarak 50 meter ke tengah laut. Perairannya yang dangkal sangat cocok jadi arena kolam berenang. Belum lagi ombaknya yang sangat landai sehingga tidak perlu khawatir dibawa ombak gede.
1459936_10202513462468553_1912006160_n
Beningnya air seolah tampak seperti pantai kaca
563703_10202513746475653_150613503_n
Nemu bintang Laut
1393501_10202513674553855_14990000_n
Catch Belut dan ikan by hand
1379531_10202513463708584_1955459905_n
Masang Life Vestnya pun terbalik :D
1425708_10202513451108269_1970202984_n
Sudut Lain di Pulau Gili Labak
1003227_10202513479668983_272735246_n

what thing to do when you find a beutiful beach?? bermanja dengan air seperti ini rasanya cocok untuk mengusir stres
Di Pulau Gili Labak kamu bisa muterin pulaunya dengan jalan kaki. luas pulaunya yang hanya selapangan sepakbola, kamu hanya butuh 20 menit untuk mengelilingi pulaunya. Mungkin sambil berenang bisa menjadi ide yang baik.
DSC01017
Yang Lainnya asik berenang, ini malah ngelamun gak jelas :0
1450816_10202513480749010_2093576181_n
tidak lengkap bila tidak berenang muterin pulaunya
DSC01002

Friday, 26 December 2014

Pantai Sendang Biru

Pesona Pantai Sendang Biru yang Mengagumkan

Berwisata ke pantai di akhir pekan atau saat liburan pastinya akan menyenangkan. Pemandangan alam laut yang memukau akan membuat pikiran kita menjadi segar. Tak perlu jauh-jauh ke Bali yang menjadi surga pecinta pantai di Indonesia untuk menikmati keindahan itu. Di Pulau Jawa ada banyak pantai eksotis yang belum terjamah. Di kota Malang misalnya, kita bisa menikmati Pantai Sendang Biru yang menjadi primadona pariwisata.

 

Pantai Sendang Biru berada di Desa Sumber Agung, Kecamatan Sumbermanjing, tepatnya 30 km bagian selatan Malang. Pantai indah ini berada di Samudera Hindia yang terhalangi oleh sebuah pulau tak berpenghuni. Meski berada di pesisir laut selatan, ombak pantai Sendang Biru tidak besar sebab terhalang pulau konservasi Sempu. Wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Sempu pasti akan melewati pantai Sendang Biru terlebih dahulu. Pasalnya, pantai ini terbentuk sebagai selat sempit yang memisahkan bibir pantai dan Pulau Sempu.

Nama ‘sendang biru’ berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti ‘sumber air yang berwarna biru’. Ya, pantai ini memang sangat jernih dengan air yang kebiruan. Destinasi tersebut juga dikenal sebagai tempat pelelangan ikan di Malang dan sebagai tempat mendarat perahu nelayan. Perahu-perahu ini juga disewakan untuk wisatawan yang ingin berkeliling menikmati panorama Pantai Sendang Biru. Untuk perahu motor disewakan dengan harga Rp. 100 ribu dan perahu dayung Rp. 50 ribu.

sendang biru2 

Saat berada di tengah laut cobalah untuk menengok ke bawah. Anda akan melihat pemandangan biota laut yang terlihat jelas. Ikan-ikan kecil berenang di sela-sela karang membuat liburan Anda tidak akan pernah terlupakan. Uniknya, pantai ini dikelola oleh masyarakat setempat yang masih taat menjalankan adat. Wisatawan yang ingin menyeberangi laut menuju Pulau Sempu harus mengambil air tawar yang dinilai keramat. Jika Anda ingin menyaksikan tradisi tersebut datanglah ke Pantai Sendang Biru pada tanggal 7 dan 8 bulan Syawal.

Jika kurang puas bermain pasir di Sendang Biru, Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling ke Pulau Sempu. Eksotisme bibir pantai di pulau ini cukup mengagumkan. Di sini para pengunjung bisa melihat sebuah telaga yang sangat mempesona bernama Telaga Anakan. Selain itu ada juga Telaga Sat dan Telaga Lele yang tidak kalah indah. Anda dapat memancing, berenang, berjemur, serta menyelam di sekitar pulau ini. Keindahan Pulau Sempu sudah terkenal di kalangan wisatawan mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya wisatawan asing yang datang ke destinasi ini.

sendang-biru 

Saat ini, secara resmi pantai Sendang Biru dikelola oleh perusahaan negara milik Forestay. Untuk itu, di sini terdapat beberapa fasilitas penunjang pariwisata seperti, penginapan, guest house, rumah jaga dan persewaan perahu. Ada juga beberapa jasa pelayanan yang menawarkan paket wisata di pantai ini. Selama berwisata di kota Malang Anda bisa menginap di Tugu Malang Hotel,  Santika Premiere Malang Hotel, atau Hotel Sahid Montana.
Selain berdekatan dengan kawasan observasi Pulau Sempu, Sendang Biru juga tak jauh dari Pantai Ngliyep, Pantai Gua China, dan Pantai Kondang Merak.
Untuk mencapai Pantai Sendang Biru para pengunjung bisa menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, juga kendaraan umum. Untuk kendaraan umum bisa diakses menggunakan mikrolet jurusan Gadang – Turen – Sendang Biru dengan waktu tempuh 2 jam dari kota Malang. Akses jalan sudah teraspal, namun cukup menegangkan karena jalur yang berkelok, sempit, disertai turunan dan tanjakan curam yang menikung tajam. Memasuki kawasan pantai pengunjung akan melewati sebuah gerbang yang merupakan pos jaga BKSDA Pantai Sendang Biru. Tiket masuk pantai ini adalah Rp 5.000,- per orang.
Peta lokasi Pantai Sendang Biru. View larger Map

Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 8 Oktober 2013.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Pantai Balekambang Malang Kabupaten

Pantai Balekambang Malang Kabupaten

Pantai balekambang malang merupakan salah satu tempat wisata pantai di malang, objek wisata Malang ini tergolong menjadi tempat yang paling banyak di kunjungi oleh para wisatawan lokal maupun wisatawan asing. Orang malang siapa yang tidak tau Pantai Balekambang, semua pasti akan merekomendasikan pantai ini sebagai salah pantai yang wajib di kunjungi saat berada di kawasan wisata Malang.

Lokasi pantai berada di Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang tepatnya desa Srigonco, perkiraan jarak dari kota Malang kurang lebih sekitar 60 km.Perkiraan lama perjalanan dari malang menuju pantai balekambang sekitar kurang lebih 3  jam menggunakan mobil, 2,5 jam menggunakan sepeda motor.

Ada dua rute yang bisa anda pilih Malang ke kepanjen atau lewat gadang, jika lewat kepanjen bisa menuju ke pagak dan bantur atau kalau lewat gadang Anda bisa ke arah turen – gondang legi – Bantur dan lanjut ke pantai Balekambang
pantai balekambang

Keindahan pantai balekambang Malang ini sudah tidak di ragukan lagi, pasir putih ,ombak yang silih berganti dan pemandangan langit yang menyatu dengan pantai membuat membentuk garis simetris, sungguh pemandangan yang sangat indah yang di sungguhkan alam untuk kita. Pantai ini memiliki 3 pulau yaitu pulau Ismoyo, pulau Anoman dan pulau Wisanggeni. Salah satu pulau yang menonjol adalah pulau Ismoyo karena di atas pulau tersebut berdiri sebuah Pura. Pura ini berdiri tahun 1985 yang di beri nama Luhur Amertha Jati, untuk sampai ke pura pengunjung bisa melewati satu buah jembatan yang menghubungkan bibir pantai dengan lokasi Pura. Pura ini memiliki peraturan salah satunya untuk wanita yang sedang dalam masa haid dilarang masuk ke pura, karena pura tersebut di anggap tempat suci. Pada saat bulan Suro jangan kaget kalo Pantai Balekambang menjadi lebih ramai dari biasanya karena pada saati itu di gelar upacara surohan dan Jalani Dhipura.

Jalani Dhipura sendiri adalah ritual terpenting umat Hindu. Inti dari ritual itu adalah penyucian dan yang di sucikan dinamakan jagat alit dan jagat gede. Yang di maksud jagat alit adalah manusia itu sendiri sementara untuk jagad gede adalah alam semesta beserta isinya. Salah satu hal yang penting di ritual ini dan harus ada adalah jolen atau disebut dengan sesajen yang akan di larung ke laut. Jolen it sendiri merupakan simbolisasi rasa syukur kepada sang Hyang Widhi atas semua rejeki yang mereka terima, khususnya kepada sang Hyang Baruna penguasa laut. Selain untuk rasa syukur ternyata jolen juga bermakna permohonan keselamatan dan di jauhkan dari mara bahaya.

Di pantai balekambang malang memiliki beberapa fasilitas yang bisa Anda gunakan di antaranya ada tempat parkir kendaraan yang luas, Mushola untuk warga Muslim yang akan melakukan ibadah, ada kamar mandi, kios cinderamata untuk membeli oleh – oleh keluarga di rumah, tempat informasi, warung – warung makan yang bisa Anda pilih, taman bermain anak, wilayah camping buat anda yang ingin bermalam menggunakan tenda, ada juga penginapan, dan pendopo untuk beristirahat.


belekambang malang

Tuesday, 23 December 2014

Pantai indrayati jogja

Dua ekor siput laut bergerak
pelan di sebuah ceruk karang, tak peduli
dengan ombak yang menghempas. Segerombol
remaja asyik bercengkerama sambil sesekali
bergaya untuk diambil gambarnya. Di sebelah
barat nampak 3 orang sedang berlarian
mengejar ombak, sebagian lainnya bersantai di
tengah gazebo sembari menikmati segarnya
kelapa muda yang dihidangkan langsung
bersama buahnya. Beberapa penginapan yang
dikonsep back to nature berdiri dengan gagah
di bawah bukit, sedangkan rumah panggung
dan gubug yang menyerupai honai (rumah adat
Papua) berdiri di dekat pantai. Jet ski kuning
teronggok di sudut restoran.
Terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai
yang dibatasi bukit karang ini merupakan salah
satu pantai yang menyajikan pemandangan
berbeda dibandingkan pantai-pantai lain yang
ada di Gunungkidul. Tidak hanya berhiaskan
pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih
yang seolah memanggil-manggil wisatawan
untuk menceburkan diri ke dalamnya, Pantai
Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe
serta deretan penginapan yang akan
memanjakan wisatawan. Beragam menu mulai
dari hidangan laut hingga nasi goreng bisa di
pesan di restoran yang menghadap ke pantai
ini. Pada malam hari, gazebo-gazebo yang ada
di bibir pantai akan terlihat cantik karena
diterangi kerlip sinar lampu. Menikmati makan
malam di cafe ini ditemani desau angin dan
alunan debur ombak akan menjadi pengalaman
romantis yang tak terlupa.

Penyebutan nama Pantai Indrayanti
sebelumnya menuai banyak kontraversi.
Indrayanti bukanlah nama pantai, melainkan
nama pemilik cafe dan restoran. Berhubung
nama Indrayanti yang terpampang di papan
nama cafe dan restoran pantai, akhirnya
masyarakat menyebut pantai ini dengan nama
Pantai Indrayanti.

Sedangkan pemerintah
menamai pantai ini dengan nama Pantai
Pulang Syawal. Namun nama Indrayanti jauh
lebih populer dan lebih sering disebut daripada
Pulang Syawal. Keterlibatan pihak swasta
dalam pengelolaan Pantai Indrayanti rupanya
turut membawa dampak positif.
Berbeda
dengan pantai-pantai lain yang agak kotor,
sepanjang garis pantai Indrayanti terlihat
bersih dan bebas dari sampah. Hal ini
dikarenakan pengelola tak segan-segan
menjatuhkan denda untuk tiap sampah yang
dibuang oleh wisatawan secara sembarangan.

Karena itu Indrayanti menjadi tempat yang
nyaman untuk dikunjungi.
Usai menikmati sepiring nasi goreng dan es
kelapa muda di gazebo,

menuju bukit di sisi timur. Berhubung tidak ada
jalan, menerobos semak dan perdu sembari
memanjat karang pun menjadi pilihan.
Sesampainya di atas bukit pemandangan laut
yang bebatasan dengan Samudra Hindia
terhampar.

Beberapa burung terbang sambil
membawa ilalang untuk membangun sarang.
Suara debur ombak dan desau angin berpadu
menciptakan orkestra yang indah dan
menenangkan. Bila melayangkan
pandangan ke arah barat. Beberapa pantai
yang dipisahkan oleh bukit-bukit terlihat
berjajar, gazebo dan rumah panggung terlihat
kecil, sedangkan orang-orang laksana liliput.

Saat senja menjelang, tempat ini akan menjadi
spot yang bagus untuk menyaksikan mentari
yang kembali ke peraduannya.

Wednesday, 17 December 2014

Danau Maninjau Agam Sumatra Barat

 Danau Maninjau Agam Sumatra Barat



Puncak Lawang

Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km˛ dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan Gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 KM mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau

kawasan Puncak Lawang dikembangkan sebagai lokasi Take Off Olah Raga Dirgantara Paralayang (Paragliding). Sambil melayang-layang bebas di udara dan menjelang mendarat di Bayur, tepian Danau Maninjau, dari udara kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tiada duanya
Puncak lawang merupakan salah satu tempat terbaik untuk olahraga paragliding di asia tenggara, terletak di ketinggian 900 mdpl
Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam dapat berjalan kaki menuruni lereng menuju Danau Maninjau atau melintasi hutan lindung ke Objek Wisata Embun atau kembali ke hotel. Dan perjalan wisata kita kurang lengkap jika belum mencoba menikmati keindahan Danau Maninjau dari udara dengan Terbang Tandem mengunakan Paralayang bersama penerbang-penerbang lokal yang handal dan terlatih
Air Tigo Raso



kolam yang memiliki air dengan tiga rasa ini, yaitu manis, asam dan pahit. Tempat wisata ini dikenal dengan nama Air Tigo Raso. Kolam air Tigo Raso yang terletak di Kota Malintang ini, diyakini oleh masyarakat setempat memiliki kekuatan gaib. Masyarakat mempercayai bahwa airnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Dan yang utama, air ini diyakini bisa membuat Anda awet muda. Bila anda mempunyai keinginan untuk tetap awet muda
Museum Buya Hamka

Di tepi Danau Maninjau, di suatu kampung bernama Tanah Sirah, dalam Negeri Sungai Batang, di situlah rumah orangtuaku. Aku masih teringat sebuah rumah atap ijuk bergonjong empat, menghadap ke danau, membelakang ke timur. Halamannya tidak luas, sebab rumah itu di lereng bukit. Di pinggir halaman, ditanam andung (nenek) bungaraya putih, yang senantiasa dipangkas agar mudah bagi ibuku menjemur kain.
Begitulah Hamka mengawali kisah hidupnya yang tertuang dalam otobiografi berjudul Kenang-kenangan Hidup. Secara umum, gambaran seperti dituturkan Buya ini tak banyak berubah. Di tempat itu masih tegak sebuah rumah bergonjong -sebutan rumah adat Minangkabau- dengan empat tanduk. Letaknya, masih di lereng bukit, menghadap Danau Maninjau nan permai. Halamannya tak luas-luas benar, yang masih juga dihiasi bunga-bungaan.
Cuma, ada sejumlah detail yang kini -100 tahun kemudian- jauh berbeda. Rumah itu bukan lagi rumah tua karena sudah direnovasi total dengan tetap mempertahankan model aslinya. Atapnya tak lagi dari ijuk, melainkan bersalut atap modern. Kini halamannya pun ditutupi rerumputan dan dihiasi bunga aneka warna yang terawat baik. Untuk sampai ke rumah itu, pengunjung mesti mendaki jenjang semen berbentuk huruf U setinggi kira-kira empat meter. Yang paling berbeda, rumah itu bukan lagi rumah tinggal. Bangunan itu sudah jadi museum rumah kelahiran Buya Hamka.

Objek Wisata Danau Tondano

Objek Wisata Danau Tondano
Manado
 
berada Desa Remboken, yaitu 3 km dari Kota Tomohon atau 30 km dari Kota Manado, Ibukota Propinsi Sulawesi Utara. Letak danau ini diapit oleh Gunung Kaweng, Pegunungan Lembean, Bukit Tampusu dan Gunung Masarang. Danau ini dikelilingi oleh jalan yang menghubungkan Kota Tondano, Kecamatan Tondano Timur, Tondano Selatan, Kecamatan Kakas, Kecamatan Eris dan Kecamatan Remboken.
Danau Tondano memiliki luas 4.278 hektar dengan ukuran sekitar 5 kilometer X 11 kilometer. Danau Tondano berada di ketinggian 684 meter dpl, sehingga membuat udara di danau ini begitu sejuk ditambah pemandangan perbukitan yang hijau dipadu dengan keindahan danau Tondano sendiri membuat objek wisata ini patut dikunjungi bila sobat berada di Sulawesi Utara.
Danau Tondano Dari Bukit
Danau Tondano ini juga merupakan danau penghasil ikan air tawar seperti ikan mujair, ikan gabus, ikan tawes, ikan gurame, lobster hitam dan lainnya. Keunikan danau ini adalah adanya pulau kecil bernama Pulau Likri di tengah agak ke pinggir danau ini. Ukuran pulau ini sekitar 100 m X 30 m, tapi lebih mirip dengan segumpal rumput yang mengambang di tengah danau.
Pulau Likri
Di tepi Danau Tondano terlihat jelas Gunung Kaweng. Menurut cerita rakyat disana, danau ini terjadi karena letusan yang dahsyat karena ada sepasang manusia berlainan jenis yang melanggar larangan orang tua untuk kawin (kaweng dalam bahas minahasa berarti kawin). Sehingga meletuslah kembaran Gunung Kaweng itu dan berubah menjadi Danau Tondano.
Peta Danau Tondano
Terdapat beberapa bangunan dari bambu yang menjorok ke danau mirip dermaga kecil, cocok sekali untuk bersantai menikmati panorama alam sambil berfoto ria bahkan bisa dengan diselingi memancing. Kurang puas dengan itu semua?. Sobat bisa menyewa perahu nelayan disana untuk berkeliling danau sambil melihat pemandangan Gunung Kaweng yang berselimut pohon-pohon hijau.
Naik Perahu
Di kawasan wisata Danau Tondano ini juga sering diadakan pesta nelayan. Seperti lomba dayung, lomba perahu hias, lomba tangkap ikan tanpa alat, serta parade perahu bolotu.
Untuk menuju ke Danau Tondano, pengunjung bisa melalui kota Tomohon maupun Manado. Jalan menuju ke objek wisata ini sudah beraspal mulus, namun jalannya berkelok-kelok jadi tetap perlu kewaspadaan dalam berkendara.

Wisata Danau Sentani Jayapura

Wisata Danau Sentani  Jayapura


Wisata danau sentani ada dimana adalah bagian dari kumpulan gallery gambar pada Pemandangan Alam Danau Sentani Papua dengan menggunakan tag foto Danau Sentani,keindahan Danau Sentani,letak Danau Sentani,wisata Danau Sentani.
 
Wisata danau sentani ada dimana

WISATA DANAU SENTANI ADA DIMANA adalah satu dari beberapa contoh gambar atau foto wallpaper dari postingan Pemandangan Alam Danau Sentani Papua
 

1. Letak Geografis dan Luas Danau

Secara Astronomis, Danau Sentani terletak di Kabupaten Jayapura pada koordinat 140o23‘ – 140o50‘ LS dan 2o31‘ – 2o41‘ BT. Danau Sentani terletak di sebelah Selatan Kota Sentani yang merupakan ibukota Kabupaten Jayapura. Danau Sentani terdapat di Kota Sentani yang meliputi Distrik Sentani, Ebungfau, Waibu, dan Sentani Timur. Danau Sentani dikelilingi oleh perkampungan dimana sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya dari budidaya perikanan dan pertanian.
Danau Sentani yang memiliki luas 9.630 hektar (ha) dan kedalaman 70 m dpl merupakan satu kesatuan dengan Cagar Alam Pegunungan Cycloops (Jayapura) yang berareal 245.000 ha. Pegunungan Cycloops yang berbatasan dengan Kota Jayapura ditetapkan menjadi cagar alam (tahun 1995), sebagai pusat penelitian, dan pengembangan ilmu pengetahuan.

2. Iklim

Kabupaten Jayapura beriklim tropis dengan keadaan suhu maksimum pada siang hari 32,20C dan keadaan suhu minimum pada malam hari 23,60C sehingga temperatur rata- rata  untuk  Kabupaten  Jayapura  dan  sekitarnya  27,60C.  Musim  hujan  di  Kabupaten Jayapura memiliki keteraturan yang tidak tetap dengan kecendrungan pada bulan Desember sampai April angin sering bertiup kearah barat, sedangkan pada bulan Mei sampai November angin bertiup kearah tenggara.

3. Curah Hujan

Musim di daerah Kabupaten Jayapura dan sekitarnya beriklim tropis basah yang rata-rata curah hujan setiap bulan lebih dari 200 mm. Sedangkan keadaan curah hujan di bagian timur Kabupaten Jayapura terdapat Pegunungan Cycloop yang merupakan sumber penyebab curah hujan di daerah ini sebab pada musim angin bertiup dari arah barat laut yang terjadi antara bulan Desember sampai bulan April uap air dibawah dari Samudera Pasifik di daerah pegunungan berubah menjadi hujan, curah hujan rata-rata pertahun adalah 3.276 mm.

4. Hidrologi

Danau Sentani mendapatkan suplai dari sekitar ±34 sumber mata air dari pegunungan Cycloop. Sumber air danau ini berasal dari 14 sungai besar dan kecil. Luas daerah tangkapan air danau sekitar 600 km2. Ada satu muara yaitu Sungai Djaifuri yang terletak di sebelah Timur (daerah Puay). Beberapa inlet Danau Sentani yaitu Sungai Belo, Sungai Flafouw, dan Sungai Harapan.

5. Topografi dan Tata Guna Lahan

Kondisi topografi ekosistem Danau Sentani didominasi oleh pegunungan dan perbukitan yang merupakan bagian dari pegunungan Cycloop dan telah ditetapkan sebagai kawasan cagar alam setempat.
Festival Danau Sentani

Festival Danau SentaniWisata danau sentani banjirbencana Wisata danau sentani
Wisata danau sentani di papua Jayapura meski terletak di ujung nusantara tenyata menyimpan banyak keindahan yang layak untuk dijelajahi. Saah satunya adalah danau Sentani yang terletak di pegunungan Cycloops yang juga merupakan cagar alam. luas danau Sentani kurang lebih 9.360 hektar dan berada di ketinggian 75 mdpl. Danau Sentani juga merupakan salah satu danau terbesar di Papua. Danau indah ini memiliki 22 pulau yang tersebar di sekeliling danau.

Sama seperti tempat unik lainnya yang ada di Indonesia, danau Sentani juga memiliki legenda yang menjadikan tempat ini semakin menarik untuk dikunjungi. Kisah tentang danau Sentani ini bermula dari Sohibul yang merupakan masyarakat Sentani yang menaiki naga. Kemudian terdampar di wilayah danau Sentani yang mengakibatkan si naga mati dan penunganggnya selamat. Setelahnya mereka membuat sebuah perdaban baru di lingkungan Danau Sentani ini.

Tak hanya di keindahan alam dan legenda yang dijadikan daya tarik wisatwan agar berkunjung ke danau Sentani, namun pemerintah juga mengadkan festival Sentani sebagai usaha untuk mengenalkan Danau Sentani kepada masyarakat lokal dan internasional. Festival ini diadakan setiap tahun yang menampilkan atraksi budaya dari masing-masing suku Sentani. Acara ini pertama kali digelar pada tahun 2008 yang diadakan di Pantai Khalkote, di tepian Danau Setani. Festival ini selalu berlangsung setiap tanggal 19 Juni selama satu pekan berturut-turut.
buaya Wisata danau sentani 
Untuk mengunjungi danau Sentani, anda tidak akan kesulitan dalam hal transportasi. Sebab danau ini hanya berjarak kurang lebih 50 kilimater dari Jayapura. Untuk mengelilingi danau ini juga sudah disediakan perahu yang siap mengantar anda. Di danau Sentani anda dapat melihat beraneka ragam species ikan yang hidup di air tawar yang merupakan ian endemic danau Sentani. Jenis ikan tersebut antara lain ikan gabus danau snetani, ikan pelangi sentani, dan yang paling khas adalah hiu gergaji. Keragaman biota air tawar ini kemudian dimanfaatkan oleh masyarakat untuk budidaya ikan air tawar.
Pemandangan di danau Sentani ini sunguh sangat memukau mata yang memandang. Ada sekurangnya 24 kampung yang tersebar di pulau-pulau disekitar danau Sentani. Anda bisa menikmati keindahan kampung-kampung tersebut dengan menggunakan perahu yang disewakan, anda juga bisa melakukan aktifitas lainnya seperti memancing, menyelam, ski air, dan yan pasti anda bisa melakukan wisata kuliner mencicipi masakan khas Jayapura yang tak kalah eksotisnya.

Jika anda memutuskan Danau Sentani sebagai tujuan wisata anda, anda tak perlu khawatir untuk mendapatkan penginapan di sana. Pasalnya sebagai daerah kunjungan wisata, danau Sentani juga difasilitasi dengan penginapan yang lumayan murah. Namun jika anda menginnginkan menginap di hotel berbintang sepertinya anda harus mengurungkan niat anda, sebab di sini hanya ada satu hotel berbintang dengan tariff kamar mulai harga Rp 900.000 per malam. Jika harga itu terlalu tinggi untuk anda, cobalah untuk mencari penginapan lain yang harganya jauh di bawah itu. Anda bisa menginap di Sentani Indah Hotel dengan tariff mulai Rp 300.000 per malam. 

Dengan harga itu anda sudah mendapatkan fasilitas yang lumayan komplit. Lokasi hotel ini juga tidak terlalu jauh dari objek wisata karena hanya terletak kira-kira 10 – 15 menit perjalanan untuk sampai di patai Khalkote. Jika anda ingin hotel yang lebih murah lagi anda bisa menentukan pilihan untuk menginap di daerah Jayapura, namun perlu anda perhitungkan jarak antara danau Sentani dengan lokasi anda menginap yang cukup jauh. Jadi anda harus mengeluarkan dana ekstra untuk menyewa mobil atau transportasi lainnya.

Sebagai bahan pertimbangan anda jika hendak melakukan perjalanan ke Danau Sentani, anda yang datang dari Indonesia bagian barat bisa naik pesawat dengan tujuan Bandara Sultan Hasanudin, Makasar, Sulawesi Seatan. Dari Sultan Hasanudin, perjalanan dilanjutkan menuju Bandara Sentani di Jayapura, Papua. Jika telah sampai di Bandara Sentani untuk melanjutkan perjalanan menuju Danau Sentani tidaklah sulit. Anda cukup menyewa mobil atau menggunakan transportasi umum berupa taksi untuk menuju Danau Sentani yang bisa anda tempuh hanya dalam waktu 15 menit saja. Tak hanya itu, untuk menghemat pengeluaran, anda bisa memilih jasa tukang ojeg untuk mengantar anda langsung ke Danau Sentani atau ingin menuju penginapan terlebih dahulu.
 

cerita Wisata danau sentani