Wednesday 17 December 2014

Danau Maninjau Agam Sumatra Barat

 Danau Maninjau Agam Sumatra Barat



Puncak Lawang

Danau Maninjau adalah sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Danau ini terletak sekitar 140 kilometer sebelah utara Kota Padang, ibukota Sumatera Barat, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer dari Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam. Maninjau yang merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km˛ dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan Gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai bernama Batang Antokan. Di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan nama Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi maka akan melewati jalan berkelok-kelok yang dikenal dengan Kelok 44 sepanjang kurang lebih 10 KM mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau

kawasan Puncak Lawang dikembangkan sebagai lokasi Take Off Olah Raga Dirgantara Paralayang (Paragliding). Sambil melayang-layang bebas di udara dan menjelang mendarat di Bayur, tepian Danau Maninjau, dari udara kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tiada duanya
Puncak lawang merupakan salah satu tempat terbaik untuk olahraga paragliding di asia tenggara, terletak di ketinggian 900 mdpl
Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam dapat berjalan kaki menuruni lereng menuju Danau Maninjau atau melintasi hutan lindung ke Objek Wisata Embun atau kembali ke hotel. Dan perjalan wisata kita kurang lengkap jika belum mencoba menikmati keindahan Danau Maninjau dari udara dengan Terbang Tandem mengunakan Paralayang bersama penerbang-penerbang lokal yang handal dan terlatih
Air Tigo Raso



kolam yang memiliki air dengan tiga rasa ini, yaitu manis, asam dan pahit. Tempat wisata ini dikenal dengan nama Air Tigo Raso. Kolam air Tigo Raso yang terletak di Kota Malintang ini, diyakini oleh masyarakat setempat memiliki kekuatan gaib. Masyarakat mempercayai bahwa airnya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit kulit. Dan yang utama, air ini diyakini bisa membuat Anda awet muda. Bila anda mempunyai keinginan untuk tetap awet muda
Museum Buya Hamka

Di tepi Danau Maninjau, di suatu kampung bernama Tanah Sirah, dalam Negeri Sungai Batang, di situlah rumah orangtuaku. Aku masih teringat sebuah rumah atap ijuk bergonjong empat, menghadap ke danau, membelakang ke timur. Halamannya tidak luas, sebab rumah itu di lereng bukit. Di pinggir halaman, ditanam andung (nenek) bungaraya putih, yang senantiasa dipangkas agar mudah bagi ibuku menjemur kain.
Begitulah Hamka mengawali kisah hidupnya yang tertuang dalam otobiografi berjudul Kenang-kenangan Hidup. Secara umum, gambaran seperti dituturkan Buya ini tak banyak berubah. Di tempat itu masih tegak sebuah rumah bergonjong -sebutan rumah adat Minangkabau- dengan empat tanduk. Letaknya, masih di lereng bukit, menghadap Danau Maninjau nan permai. Halamannya tak luas-luas benar, yang masih juga dihiasi bunga-bungaan.
Cuma, ada sejumlah detail yang kini -100 tahun kemudian- jauh berbeda. Rumah itu bukan lagi rumah tua karena sudah direnovasi total dengan tetap mempertahankan model aslinya. Atapnya tak lagi dari ijuk, melainkan bersalut atap modern. Kini halamannya pun ditutupi rerumputan dan dihiasi bunga aneka warna yang terawat baik. Untuk sampai ke rumah itu, pengunjung mesti mendaki jenjang semen berbentuk huruf U setinggi kira-kira empat meter. Yang paling berbeda, rumah itu bukan lagi rumah tinggal. Bangunan itu sudah jadi museum rumah kelahiran Buya Hamka.

No comments:

Post a Comment