Saturday 27 December 2014

PANTAI SANTOLO PAMENGPEK GARUT

 
PANTAI SANTOLO PAMENGPEK GARUT

Kabupaten Garut tidak hanya terkenal dengan tempat wisata pemandian air panas atau cipanas saja. Tetapi terkenal juga dengan pantainya yang ada di Kabupaten Garut sebelah selatan. Garut Selatan ini terkenal dengan hamparan pantai-pantai eksotis yang masih perawan alias belum banyak dikunjungi oleh wisatawan luar.
 
 Lokasi: Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut
Koordinat : 7 39' 40" S, 107 41' 11" E
Arah: sebelah selatan pusat Kota Garut dengan jarak tempuh sekitar 3,5 jam perjalanan kendaraan dan berjarak sekitar 88 Km.
Fasilitas: Kios Souvenir, Hotel, Homestay



Ini karena sulit untuk dijangkau, Pantai-pantai itu masih tetap terjaga keasriannya. Setidaknya ada tujuh Wisata Pantai Garut Selatan, diantaranya yang sudah dikenal oleh masyarakat luas umumnya wisatawan yaitu pantai Rancabuaya, Santolo dan Sayangheulang serta Pantai Karang Paranje.
Jika melihat peta Kabupaten Garut, pantai-pantai itu membentang sangat panjang, sehingga dapat menikmati keindahannya, wisatawan setidaknya memerlukan waktu seharian untuk bisa menikmati beberapa pantai yang ada di Kabupaten Garut sebelah selatan ini.

Pantai Kuta di Bali memang sudah mendunia, turis pun selalu memadati kawasan tersebut. Tapi Garut, Jawa Barat juga punya pantai yang tak kalah indahnya, namanya Pantai Santolo. Lihatlah garis pantainya, mirip Pantai Kuta saat sepi.

Pantai Santolo berada di sebelah selatan Kota Garut, Jawa Barat. Dari kota yang terkenal dengan dombanya, Pantai Santolo bisa ditempuh selama 2 jam perjalanan.
Berpasir putih, bersih, dan landai, pantai ini sekilas mirip dengan Pantai Kuta di Bali. Ombak selatan Jawa yang terkenal ganas juga bisa Anda dapatkan di sini. Jadi, tak perlu jauh-jauh ke Bali kan untuk bisa berlibur ke pantai cantik seperti Kuta.

Nah akan lebih baik jika melakukan touring untuk menjelajahi indahnya pantai Selatan Garut. Ada beberapa rute jalan yang dapat dipergunakan untuk menuju pantai-pantai tersebut. Dapat melintasi Kota Garut, melelalui Cianjur, atau dari Bandung melalui Pangalengan.
Perjalanan dari Kota Garut banyak ditempuh oleh wisatawan yang berasal dari wilayah Tasik, bandung, jakarta dan kota lainnya. Untuk wisatawan dari Jakarta dapat memilih jalur Cianjur-Cidaun-Pantai Rancabuaya menuju pantai Santolo.
 
Jalur terdekat untuk wisatawan dari Bandung ialah melewati Rancabali- Naringgul -Cidaun - Rancabuaya - Santolo. Wisatawan dari Bandung bisa melalui Jalur alternatif yaitu melalui Pangalengan. Sepanjang perjalanan, wisatawan juga akan menikmati pemandangan pegunungan Garut nan hijau serta melintasi perkebunan teh. Pantai Rancabuaya lokasinya agak terpisah dari wisata pantai lain di Garut.

Dari Kota Bandung jaraknya sekitar 160 kilometer, atau sekitar 100 kilometer dari ibu kota Garut. Air lautnya nampak membiru dari atas bukit. Pesisir pantainya yang landai nampak memutih karena pasirnya yang putih dan lembut.
Sejumlah pohon kelapa dan katapang laut menjadi tempat peneduh bagi wisatawan yang menikmati keindahan pantai ini. Pantai Rancabuaya yang terletak di Desa Purbayani, Kecamatan Caringin ini cukup luas, sekitar 10 hektare.

Kawasan wisata ini sudah memiliki penunjang wisata seperti tempat makan, hingga penginapan / hotel kelas melati. Untuk menjangkau pantai ini selain menggunakan kendaraan pribadi, juga ada angkutan umum Garut-Rancabuaya yang hanya beroperasi pagi hari saja.
Atau menggunakan angkutan desa yang disebut "paranggong". Setelah menikmati keindahan pantai dan ombak yang bersahabat di Rancabuaya, perjalanan touring bisa dilanjutkan menuju ke Pantai Santolo. Santolo merupakan pantai yang cukup populer. Dari Rancabuaya perjalanan ditempuh sekitar 1,5 hingga 2 jam.

Pantai Santolo jauh lebih ramai daripada Rancabuaya, karena selain sebagai lokasi wisata, di pantai ini juga menjadi dermaga bagi nelayan tradisional. Ikan-ikan segar hasil tangkapan nelayan setiap pagi dilelang di sini. Karena menjadi pelabuhan nelayan, maka di Santolo menjamur tempat makan seafood dengan harga murah meriah. Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan di sepanjang Pantai Santolo.
Jembatan Tua di Pulau Santolo

Sudah pernah ke Pantai Santolo? Pantai yang populer terdapat di Kabupaten Garut? Terletak di Kecamatan Cikelet, sebelah selatan pusat kota Garut, jarak tempuh dalam waktu 3,5 jam perjalanan atau sekitar 88 km dari Garut. Perjalanan ke Pantai Santolo, Garut bisa ditempuh kurang lebih 150 km dari Kota Bandung.
Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan umum dengan menaiki mobil Elf jurusan Garut-Pameungpeuk seharga Rp. 20.000,- dan turun di Pasar Pameungpeuk. Lalu dilanjutkan dengan naik Pick Up menuju Pantai Shayangheula, yang tarifnya sekitar Rp. 5.000. Dari pantai, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu dengan tarif sekitar Rp. 5.000 untuk sampai ke Pantai Santolo.
Perjalanan menuju Pantai Santolo harus dilalui dengan ekstra hati-hati. Karena, perjalanannya berkelok-kelok, sempit, curam, serta melewati hutan, kebun teh, dan jurang.
Ada dua alternatif nih sebagai contoh, untuk menuju Pantai Santolo:

Rute Normal lewat Garut Kota – Cikajang – Cikelet dan Pameungpeuk, bisa ditempuh dengan menggunakan Kendaran umum dari terminal Cicaheul (pakai Bis) atau terminal Leuwipanjang dengan Kendaraan ELF (minibus), membayar Rp. 35.000,- dan 4 – 5 jam perjalanan teman-teman sudah sampai di Pameungpeuk (Pantai Santolo), sedangkan untuk menggunakan kendaraan Pribadi (Mobil) akan menghabiskan BBM (Bensin) sekitar Rp. 75.000,- sampai Rp 100.000,- saja, sedangkan pakai Motor (BBM Pertamax hanya habis Rp. 25.000,- sampai 30.000,- saja).
Menggunakan Rute Ciwidey – Cisewu – Bungbulang – Pameungpeuk jarak tempuh lumayan jauh dan belum ada kendaraan umum, tapi pemadangan disekitar lebih bagus, diperkirakan jarak tempuh kalau lewat rute ini sekitar 200 – 250 Km dan 7 Jam perjalanan.
Ada Apa Saja Di Pantai Santolo?

Pantai ini cukup dikenal di Garut dan merupakan daerah tujuan wisata. Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.

Pantai Santolo merupakan pantai yang masih relatif tidak terlalu ramai, kumpulan batu-batu besar, dan laut biru menjadi pemandangan yang indah. Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang.
Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau. Bagi teman-teman yang ingin bermalam, di sekitar pantai tersedia banyak penginapan untuk bermalam. Harga sewanya pun terjangkau, sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,- per hari.

RANU BEDALI LUM,AJANG

 RANU BEDALI LUM,AJANG

Perjalanan kali ini 2010 sueto akan menuju tiga ranu di Lumajang….perjalanan yang dilakukan dengan singkat ini dilakukan sehari saja dari Surabaya menuju daerah Lumajang yaitu di kecamatan Klakah..

di Klakah terdapat tiga buah ranu (danau) vulkanik yang berada di sekitar lereng Gunung Lamongan, yakni Ranu Pakis, Ranu Klakah dan Ranu Bedali. Ranu Pakis digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai tempat budidaya ikan air tawar. Ranu Klakah merupakan ranu yang berlatar belakang Gunung Klakah. Ranu Bedali merupakan Ranu yang terdapat di daerah cekungan, seolah-olah ranu ini berada di sebuah mangkuk besar. Ketiga Ranu tersebut membentuk segitiga, sehingga disebut dengan “Segitiga Ranu”.
Pokoknya dari Sby niat berangkat jm 7 eh ternyata molor jadideh berangkat jam10 bersama 8 orang anggota kamipun berangkat setelah prepare dan mbulet…sebenarnya banyak ranu di daerah Lumajang tapi yang bisa kami kunjungi cuman 3 saja…mungkin next trip sajalah..lanjut ke perjalanan berangkat hari sabtu kebetulan hari itu sangat panas mungkin karena kami berangkatnya kesiangan setelah menempuh perjalanan 5jam kami nyampe sekitar jam 3 sore pertama yang kami lakukan adalah istirahat di ranu bedali..

Sebagai rangkaian kawasan Segitiga Ranu, dengan jarak 7 Km dari Ranu Pakis atau 6 Km dari Ranu Klakah kita sampai pada Ranu Bedali Kecamatan Ranuyoso. Obyek wisata ini mempunyai ketinggian � 700 M dari permukaan laut dengan luas danau 25 Ha dan kedalaman 28 m.
Obyek ini berada pada ketinggian  900 meter dpl, dengan luas 22 hektar dan kedalaman 28 m yang dilatar belakangi gunung Lamongan dengan ketinggian 1.668 m dpl, serta didukung oleh udara yang sejuk dan segar. Beraneka ragamnya buah-buahan nangka khas Klakah yang dijual sepanjang jalan raya menjadi daya tarik lain bagi obyek wisata ini.

Berbeda dari dua ranu sebelumnya, yang menarik dari ranu ini adalah letak permukaan air berada jauh di bawah permukaan tanah. Sehingga untuk mencapai daratan tepi danau dibutuhkan kesehatan prima yang merupakan tantangan bagi mereka yang berjiwa muda. Meskipun demikian panorama danau ini dilihat dari atas cukup mengasyikkan…Maunya seh ke bawah tapi kok kelihatannya mau hujan nih…

Setelah ke Ranu Bedali kami langsung lanjutkan ke Ranu Klakah dan Pakis karena waktu sudah semakin sore dan kelihatannya mau hujan…Sekitar 10 menit dengan berkendaraan roda dua ataupun roda empat sampailah kita ke Ranu Pakis, bila kunjungan wisata kita diawali dari Ranu Klakah. Obyek wisata danau ini terletak di Desa Ranu Pakis dengan jarak 20,5 Km disebelah Utara kota Lumajang ,mempunyai ketinggian  600 Meter, dari permukaan laut dengan luas danau 50 Ha dan kedalaman 26 m. Masih dilatar belakangi Gunung Lamongan dan nampak lebih dekat, serta kondisi alam yang masih perawan akan menjadi daya tarik bagi pecinta lingkungan atau wisatawan yang membutuhkan udara segar.
Ranu Pakis

Selain rekreasi dapat pula menikmati ikan segar yang dijual di warung-warung sederhana dan dapat pula dibawa untuk oleh-oleh. Ikan ini hasil budi daya pada perairan Ranu Pakis dengan sistim keramba jaring apung, jenisnya Mujaher, Nila.
Ranu Klakah Obyek wisata danau ini terletak di sebelah Utara kota Lumajang tepatnya di Desa Tegalrandu Kecamatan Klakah dengan jarak tempuh � 20 Km dari kota Lumajang. Transportasi, mudah dicapai dengan kendaraan pribadi atau angkutan umum baik roda dua maupun roda empat disamping ada dokar sebagai sarana angkutan tradisional masyarakat setempa

Panorama yang khas berupa fatamorgana kebiruan air obyek wisata ini merupakan alternatif pilihan tujuan wisata di Jawa Timur bila mengunjungi Bali melewati Kabupaten Jember. Danau ini merupakan salah satu obyek wisata dari Kawasan Wisata Setiga Ranu ( danau ) sedangkan lainnya adalah Ranu Pakis dan Ranu Bedali, yang satu sama lain terhubung oleh jalan yang dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Disamping menikmati panoramanya, aktivitas yang dapat dilakukan sendiri ataupun bersama keluarga antara lain, joging mengelilingi area danau dengan fasilitas jalan beraspal, berperahu, menikmati sarana permainan anak, berolahraga tennis dan memancing. di Ranu Klakah tersedia sarana Hotel untuk menginap dengan jumlah kamar 6 buah.
Ranu Klakah

Setelah agak maleman puas makan,foto-foto dll…kami pun melanjutkan perjalanan agak naik lagi yaitu menuju gunung Lamongan. Gunung Lamongan. Terletak di sebelah timur Klakah, gunung ini merupakan tempat berkemah dan pendakian bagi para pecinta alam. Di lerengnya terdapat sebuah tempat untuk beristirahat bagi para pengunjung, sebelum melanjutkan pendakian ke puncak Gunung Lamongan. 

Masyarakat sekitar menyebut tempat itu dengan istilah Rumah Mbah Citro. Dari Klakah menuju ‘Mbah Citro’ dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh sekitar 45 menit. Dari ‘Mbah Citro’ kita bisa melihat pemandangan kota Lumajang dari ketinggian, yang nampak lebih indah ketika malam hari. Bila siang terlihat pula panorama pantai selatan yang begitu eksotika. Dari Mbah Citro menuju puncak membutuhkan waktu sekitar 6-7 jam. Di tengah rute terdapat sebuah watu gede (“Batu Besar”) yang dijadikan tempat peristirahatan sementara sebelum melanjutkan pendakian ke puncak. Pendakian umumnya dilakukan pada malam hari, dengan perkiraan pagi hari sebelum matahari terbit telah sampai di puncak Gunung Lamongan. Keindahan matahari terbit dapat disaksikan dengan jelas dari puncak Gunung Lamongan.


Pulau Gili labak Madura

Pulau Gili labak Sekepal Tanah Surga di Bumi Madura


Sedikit orang madura yang tahu kalo madura memiliki pulau cantik nan jelita. Nama pulau ini adalah pulau tikus. Karena dulunya tempat ini adalah sarang tikus. Karena keindahan pulau ini melebihi nama aslinya (baca tikus), Pulau ini diganti namanya menjadi Pulau Gili Labak, yang tentunya lebih enak dibaca dengan dialek bahasa madura. Pulau ini dapat ditempuh kurang lebih 2 jam dari pelabuhan kalianget, Pelabuhan paling ujung timur pulau madura. Letak Pulau ini cukup tersembunyi bahkan di atlas yang beli di toko pun tidak menampakkan pulau ini dí peta jawa timur. Luas Pulaunya yang hanya selapangan sepakbola sehingga membutuhkan skala lebih besar untuk muncul di peta. Saya sendiri baru tahu ada pulau ini ketika melihat peta kabupaten di kantor kecamatan. Waktu itu di peta nampak sebuah pulau yang namanya Pulau Tikus. Di madura sendiri juga ada pulau lain yang menyematkan nama fauna yaitu Pulau kambing yang terletak di kabupaten sampang.

  1392477_10202513474268848_627799322_n

Menginjakkan kaki di pulau gili labak ini  Well this island benar benar seperti sekeping surga yang jatuh di bumi Madura. Keindahan taman lautnya mempesonakan mata yang memandangnya. Dari jarak 50 meter sebelum benar-benar sampai ke tepi pulau, kita sudah bisa melihat terumbu karang berbaris rapi beserta anemonnya. Karena banyak terumbu karang, perahu yang saya tumpangi tidak bisa menepi karena bagian bawah kapal menyentuh terumbu karang. Sehingga saya harus turun dari kapal berjalan kaki di atas air sambil menginjak terumbu karang untuk menuju tepi pulaunya. Itu 10 tahun yang lalu. 

Dulu sempat berpikir kalo nanti ada teman backpacker atau teman kuliah main ke madura pengennya diajak kesini. Biar persepsi mereka tentang madura gak melulu tentang kerapan sapi, penghasil garam ataupun juga budaya carok.  Bahwa di Madura juga memiliki sisi baik lain yang belum orang di luar sana tahu. Setahun belakangan ini pulau ini menjadi booming. Menjadi terkenal sebagai tempat tujuan wisata alternatif backpacker anak-anak jatim. blog-blog tentang keindahan pulau gili labak mulai menghiasi halaman google. Saya masih ingat dulu ketika saya masih kuliah di jakarta 3 tahun yang lalu, saya sering menerima banyak email, pesan di fb dari anak backpacker tentang akomodasi menuju kesana. Sebagai anak putra daerah saya dengan bangga mempromosikan wisata pulau ini beserta akomodasinya. Karena saya berpikir dengan banyaknya aktivitas wisata kesana akan mengurangi aktivitas nelayan menggunakan bom/pukat untuk menangkap ikan di perairan pulau gili labak. Bahkan yang saya dengar pulau ini juga diambil pasirnya. Miris. Belum ditambah perhatian pemda yang sangat sedikit tentang potensi wisata ini hanya gara-gara terkendala investor. Padahal bisa digarap secara swadaya dengan melibatkan masyarakat perairan pulau gili labak. Seperti halnya di kepulauan Seribu. Cara yang menurut saya paling efektif untuk menumbuhkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga ekosistem pantai. Karena dengan memiliki kesadaran bahwa pulaunya berpotensi, maka akan membuat masyarakat pulau disana akan menghalau siapapun yang merusak ekosistem pantai.

Akhirnya setelah 10 tahun tidak mengunjungi pulau gili labak, kesempatan ini bergayung sambut lagi dengan ajakan  mas ragil, teman sekantor saya Setelah ngumpulin teman2 sekantor akhirnya terkumpullah 8 orang. Jumlah yang jauh dari estimasi semula yaitu 15 orang. Sewa kapalnya saja 600 ribu muat untuk 15 orang. Untuk meminimalkan cost akhirnya saya ajak mbak iparku sekaligus ngajakin teman2 kantornya. Mas ragil pun juga ngajakin temannya komunitas backpackerannya di grup CS surabaya. Jumlahnya bengkak jadi 23 orang. Dan akhirnya kita sewa kapal yang lebih besar lagi yang bisa muat 25 orang. Karena saya adalah anak madura dan satu-satunya yang rumahnya paling dekat dengan pelabuhan, saya didapuk cari kapal. Akhirnya nemu kapal tetangga sebelah rumah. Ongkosnya 800 ribu PP. Beuh

Kali ini saya menjadi host. Semua teman-teman kumpul di rumah. Jadwal semula berangkat jam 8 pagi akhirnya harus molor jam 9 pagi karena banyak di antara mereka belum sarapan pagi ketika ngumpul di rumah. Bekal sarapan siang dan camilan juga belum beli. Oh ya yang mau jalan-jalan ke Pulau Gili Labak jangan lupa beli nasi bungkus dan air minum dekat pelabuhan karena di pulau tersebut tidak ada seorang pun yang menjual nasi.

1422474_10202513744755610_762778266_n
Dari Pelabuhan Kalianget, kami naik perahu
1459657_10202513666993666_851503466_n
Pulau Gili Labak dari kejauhan
1451389_10202513668593706_1384386939_n

Nelayan Pulau gili Labak menjaring ikan bersama
Jam 11 siang nyampe di Pulau Gili Labak. Ekspetasi bahwa Pulau ini tetap sama indahnya dengan 10 tahun lalu sepertinya semakin kabur di mata saya. sepanjang perjalanan menuju tepian pulau saya tidak menemukan terumbu karang. Sampah berserakan di mana-mana. Meracuni keindahan di mata. Mungkin yang tidak berubah adalah rumah penghuni pulau gili labak yang sepertinya tidak bertambah banyak dan tetap terasing.
Well, tidak dapat dipungkiri ketika sebuah tempat yang awalnya terasing dan tiba-tiba menjadi terkenal sebagai tempat wisata, pasti selalu ada dampak lingkungan atau budaya yang ditimbulkannya. Salah satunya SAMPAH. Gara-gara sampah, tempat wisata bisa berkurang keindahannya. Sudah semestinya seorang backpacker atau turis ketika mendatangi suatu tempat memiliki kewajiban moral bahwa tempat yang didatangi harus tampak sama seperti sedia kala sebelum tempat itu benar-benar ditinggalkan.
1422525_10202513480108994_881216204_n

Gradasi Warna air Pantainya benar memanjakan mata
Pulau Gili Labak tidak jauh berbeda dengan gili air, gili kondo di Pulau Lombok. Sama-sama memiliki pasir putih yang jelita. Gradasi warna airnya yang hijau turqoise sepertinya sudah memenuhi syarat untuk tergolong sebagai pantai cantik. Pantai Gili Labak yang berpasir putih halus ini semacam anomali karena sepanjang pantai di pinggir pulau madura pasirnya berwarna coklat khaki.
625585_10202513672673808_1195301455_n

aksi norak kayak ga pernah liat pantai

Tepi pantai Gili Labak sangat dangkal sejauh jarak 50 meter ke tengah laut. Perairannya yang dangkal sangat cocok jadi arena kolam berenang. Belum lagi ombaknya yang sangat landai sehingga tidak perlu khawatir dibawa ombak gede.
1459936_10202513462468553_1912006160_n
Beningnya air seolah tampak seperti pantai kaca
563703_10202513746475653_150613503_n
Nemu bintang Laut
1393501_10202513674553855_14990000_n
Catch Belut dan ikan by hand
1379531_10202513463708584_1955459905_n
Masang Life Vestnya pun terbalik :D
1425708_10202513451108269_1970202984_n
Sudut Lain di Pulau Gili Labak
1003227_10202513479668983_272735246_n

what thing to do when you find a beutiful beach?? bermanja dengan air seperti ini rasanya cocok untuk mengusir stres
Di Pulau Gili Labak kamu bisa muterin pulaunya dengan jalan kaki. luas pulaunya yang hanya selapangan sepakbola, kamu hanya butuh 20 menit untuk mengelilingi pulaunya. Mungkin sambil berenang bisa menjadi ide yang baik.
DSC01017
Yang Lainnya asik berenang, ini malah ngelamun gak jelas :0
1450816_10202513480749010_2093576181_n
tidak lengkap bila tidak berenang muterin pulaunya
DSC01002